Jumat 28 Jun 2019 14:07 WIB

250 Atlet Kempo Bersaing di Piala Wali Kota Solo

Peserta berasal dari 15 klub kempo (Dojo) dari 11 kabupaten/kota se-Jawa Te

Rep: Binti Sholikah/ Red: Israr Itah
Olahraga Kempo. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Olahraga Kempo. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 250 atlet beladiri Kempo se-Jawa Tengah akan bertanding dalam Kejuaraan Shorinji Kempo Jawa Tengah II Tahun 2019 di Pendhapi Gede Balai Kota Solo pada Sabtu (29/6) dan Ahad (30/6). Mereka akan memperebutkan Piala Wali Kota Solo. 

Peserta berasal dari 15 klub kempo (Dojo) dari 11 kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Seksi humas acara Ing Ramto menjelaskan, kejuaraan tersebut merupakan yang kedua setelah digelar pertama kali pada 2018. Kejuaraan Shorinji Kempo tersebut sudah masuk kalender event di Kota Solo sekaligus memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemkot Solo 2019.

Baca Juga

"Kejuaraan ini juga sebagai wadah publikasi bela diri Shorinji Kempo kepada khususnya masyarakat di Kota Solo untuk lebih mengenal dan mengetahui lebih dalam tentang apa itu bela diri Shorinji Kempo," jelasnya kepada wartawan, Kamis (27/6). 

Pada 2018, Kejuaraan Kempo Piala Wali Kota Solo tersebut diikuti oleh 200 peserta dari delapan kota. Kemudian tahun ini ada peningkatan menjadi 250 peserta dari 11 kota.  Sebelas kabupaten/kota tersebut, yakni Kota Tegal, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Tegal, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kota Salatiga, Kota Semarang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Purbalingga dan Kota Solo. 

"Kempo sebenarnya olahraga kuno, tahun 1990-an banyak pesertanya. Tapi karena perkembangan zaman banyaknya bela diri-bela diri lain gaungnya berkurang di masyarakat. Ini kami semarakkan lagi," imbuhnya. 

Tim teknis penyelenggara, Muhammad Rudiyanto, mengatakan, di Kota Solo sekitar tahun 1990-an beladiri Shorinji Kempo mengalami perkembangan luar biasa dibanding bela diri lain. Saat itu ketika sebuah dojo membuka pendafraran, pasti menerima 100-150 anggota. Kota Solo memiliki enam dojo saat itu. Kemudian, era 2000-an hanya beberapa dojo yang masih aktif. 

"Kejuaraan ini dalam rangka pengembangan dan pengembalian lagi era 1990-an masa kejayaan bela diri Shorinji Kempo di Solo. Kami ingin mengembangkan ke lima kecamatan agar bisa merambah ke seluruh wilayah Solo," kata Rudiyanto. 

Kejuaraan Shorinji Kempo tersebut mempertandingkan dua kategori pertandingan, yakni kerapihan teknik dan pertarungan bebas. Totalnya terdapat 36 nomor yang dipertandingkan. Para atlet dibagi menjadi empat kelas yakni, kelas pemula usia 8-14 tahun, kelas remaja usia 13-15 tahun, kelas remaja II usia 15-18 tahun, dan kelas dewasa 18-30 tahun.

Peserta dari Kota Solo sekitar 70 atlet dari tiga Dojo. Rudiyanto menyatakan, tahun lalu dojo-dojo di Solo belum bisa menjaring atlet-atlet Kempo. Sehingga, tahun ini menjaring bibit-bibit atlet dari anak-anak. "Ini banyak peserta kelas pemula dari anak-anak, kami lebih mengutamakan anak-anak menjadi bibit-bibit atlet Kempo danbbisa berkembang ke tingkat Jawa Tengah dan nasional. Kami ingin mendorong para atlet masuk Popda," ujarnya. 

Ketua panitia pelaksana acara Irianto mengatakan, panitia berkomitmen menjunjung tinggi kejujuran dan sportivitas di dalam melaksanakan kegiatan kejuaraan Shorinji Kempo. Tidak hanya para atlet yang dituntut , melainkan juga panitia pelaksana. 

"Harapan kami piala bergilir tetap bisa direbut Kota Solo. Tahun lalu juara umum, harapan sekarang juara umum dengan medali perolehan bertambah," kata Irianto. 

Menurutnya, tahun ini panitia hanya menyediakan piagam bagi para juara, tanpa uang pembinaan. Sebab, kegiatan tersebut hasil swadaya, peserta membayar dan mengetahui tidak menerima hadiah. Selain itu, para atlet bertanding bukan dengan tujuan uang, melainkan untuk mengetahui sejauh mana kekuatan mereka sebagai atlet Kempo. 

Kejuaraan Shorinji Kempo Piala Wali Kota Solo tersebut diinisiasi oleh Dojo Pemkot Solo. Harapannya, kejuaraan tersebut menjadi agenda rutin dan terus mengalami peningkatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement