REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pelatih Barito Putera Yunan Helmi mengaku bersyukur anak asuhnya mampu mencuri satu poin saat menahan imbang PSIS Semarang 0-0 pada kompetisi Liga 1 di Stadion Moch Soebroto Magelang, Ahad (30/5). Bagi Barito, tambahan satu poin sangat berharga karena dalam beberapa laga sebelumnya selalu gagal mendapatkan poin.
"Pastinya rasa syukur Alhamdulilah kami ucapkan karena berhasil mendapatkan poin," kata pelatih kepala Barito Putera Yunan Helmi usai pertandingan. "Buat kami ini poin yang sangat penting untuk bisa menaikkan spirit pemain, menaikkan mental mereka setelah gagal dalam beberapa laga sebelumnya untuk menghasilkan nilai bagus."
Pengganti Jacksen F Tiago ini berharap hasil pertandingan melawan PSIS menjadi awal yang baik bagi timnya untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya. "Kami berharap pemain kami bisa lebih bagus lagi dari pertandingan pada sore ini," katanya menegaskan.
Terkait padatnya pertandingan, Yunan mengaku cukup berdampak bagi timnya. Namun, semuanya dinilai sebagai dinamika kompetisi sepak bola yang ada di Indonesia. "Kami tetap mempersiapkan diri secara maksimal, jadwal padat tim lain juga mendapatkan, tetapi yang lebih penting bagaimana kami menyiasatinya," jelasnya.
Menanggapi pelanggaran pemain Barito Putera yang diperkirakan di kotak penalti, Yunan mengatakan berdasarkan video yang ada kaki Komaruddin berada di dalam kotak penalti, yang di luar itu yang melanggar Rony Esar. "Kemudian wasit menunjuk kotak penalti tetapi kemudian mengapa harus bertanya lagi pada asisten wasit apa tujuannya karena saya bukan wasit dan pelanggaran ini hanya menghasilkan tendangan bebas," katanya.