REPUBLIKA.CO.ID, SPIELBERG -- Ferrari mempersoalkan kemenangan Max Verstappen pada Formula Satu (F1) GP Austria, di Sirkuit Red Bull Racing, Ahad (30/6). Verstappen dinilai bersalah karena menyebabkan pembalap Ferrari, Charles Leclerc, keluar jalur jelang berakhirnya balapan.
Kepala tim Ferrari, Mattia Binotto yakin bahwa Verstappen bersalah. Dia dinilai menabrak Leclerc dan memaksa Leclerc keluar jalur. Verstappen dan Leclerc bersaing ketat di Austria. Verstappen berhasil mengalahkan Leclerc pada lap-lap terakhir. Pada tiga lap terakhir, Verstappen menekan dari dalam dan memaksa Leclerc melebar di tikungan ketiga sehingga berhasil menyalip.
Verstappen kemudian tak terkejar oleh Leclerc hingga garis finis. Sementara Leclerc puas di posisi kedua sekaligus gagal mempersembahkan gelar perdana untuk Scuderia. Binotto mengatakan insiden tersebut sedang diselidiki. Binoto berharap gelar juara GP Austria dicopot dari tangan Verstappen dan diberikan kepada Leclerc. Hal tersebut dikatakan Binotto karena mengkalaim apa yang dilakukan Verstappen melanggar aturan.
"Ini pertarungan yang fantastis di lintasan tetapi regulasi dan aturannya jelas. Bukan masalah bahwa setelah Kanada kami harus mengubah pendekatan (sesuai aturan," ujar Binotto, dikutip dari planetf1, Senin (1/7).
Binotto yakin hasil penyelidikan akan menghasilkan sesuai perkiraannya. Dia kemudian menyoroti perubahan tentang aturan di masa akan datang. Menurutnya, apa yang dilakukan Verstappen di Austria mungkin bisa tak menjadi masalah di masa akan datang jika peraturannya diubah. Terlepas dari itu semua, Binotto mengkalaim ada peningkatan bagus dari kinerja mobil Ferrari. Meski demikian, performa mobil juga akan tergantung kepada trek lintasan.
"Sangat membesarkan hati. Kami tidak akan pernah menyerah dan akan terus mendorong," kata Binotto.