REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Hifni Hasan meminta pemerintah RI untuk meningkatkan dana APBN untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Menurutnya, gelontoran dana yang sudah ada belum optimal untuk pengembangan olahraga di Indonesia.
"Pemerintah harus menaikkan APBN saja, dari nol koma sekian menjadi satu persen. Tetapi seharusnya Kemenpora dan KONI bersatu untuk membuat green design atau model pembinaan," kata Hifni dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (1/7).
Jelang pemilihan ketua umum KONI, ia menyoroti persoalan anggaran yang perlu menjadi perhatian para calon ketua umum. Terlebih lagi, ia menegaskan bahwa KONI saat ini membutuhkan ide-ide segar untuk segera terealisasi.
"Kewenangan KONI sangat terbatas. Maka ketuanya nanti harus punya terobosan baru, agar tidak terulang lagi kekurangan yang dilakukan ketua terdahulu," ujar dia.
Ia juga memperhatikan dinamika pencalonan ketua umum KONI. Hifni berpendapat, pemaparan dari para calon sudah baik, tinggal cara mewujudkan ide-ide itu yang harus diutamakan.
Hifni melihat KONI sebagai satu-satunya induk cabang olahraga yang bisa mendampingi, mengawasi, dan membina olahraga tingkat nasional. Karena itu, ia berharap kelak KONI dipegang orang yang tepat.
"Arena itu butuh uang yang sangat besar apalagi kalau membina (atlet) junior. Percuma kita punya KOI dan KONI yang bagus tapi dananya hanya Rp 500 miliar, tidak bisa," ujar dia.