REPUBLIKA.CO.ID, ASSEN -- Pembalap Yamaha Monster Energy Valentino Rossi tak mau memusingkan segala kritik yang deras menghujaninya pascabalapan di Sirkuit Assen, Belanda, akhir pekan lalu. The Doctor habis dihujat karena terjatuh di GP seri Belanda.
Ini mengecewakan para pendukungnya yang berharap tuah Assen akan memberikan Rossi kekuatan. Sudah dua tahun lamanya rider yang akrab dengan nomor punggung 46 ini tak pernah meraih podium pertama.
Terakhir kali Rossi juara yakni ketika membalap di GP Assen 2017. Namun, faktanya, Rossi kesulitan bangkit setelah melalui fase kualifikasi yang tak kalah buruknya.
Bagi Rossi, penampilannya di Assen memang sangat memalukan. Namun, dia tetap yakin masih pantas untuk mengaspal dan percaya diri.
“Sebelum start balapan, kami melakukan perubahan beberapa hal di pagi harinya, dan ubahan tadi berdampak cukup baik. Kami juga memilih ban yang tepat (untuk balapan) dan hasilnya saya jauh lebih cepat dibandingkan saat latihan,” ujar Rossi dikutip dari GPOne, Senin (1/7).
Rossi mengungkapkan, catatan waktu lap pertamanya saat balapan lebih cepat 6,10 detik dibandingkan lap tercepatnya saat latihan. Inilah yang membuatnya tetap menatap positif. "Kalau saya tetap selambat saat latihan, mungkin saya akan khawatir, tapi kami mengalami peningkatan dan ini adalah secercah harapan, sesuatu yang menjanjikan," ujarnya.
Dia kemudian meminta para pendukungnya tenang. Menurut dia, masih ada GP lainnya pekan depan yang bisa diperjuangkan. "Untungnya lagi ada Sachsenring (MotoGP Jerman) Ahad depan (6/7), jadi kami bisa langsung melihat apa yang terjadi karena mungkin kami telah menemukan sesuatu yang bisa membuat kami lebih kompetitif," ujarnya.
The Doctor mengalami tabrakan saat memasuki putaran keempat di tikungan 8. Ini mengulang hasil buruk dalam dua balapan sebelumnya, ketika peraih tujuh gelar juara balap motor 500 cc dan MotoGP ini juga gagal finis. Jika pada GP Katalan Rossi yang tertabrak, maka di Assen giliran pembalap kelahiran 17 Februari 1979 ini yang menjadi aktor utama tabrakan.
Sejak terakhir kali jadi juara, lebih dari 30 balapan sudah dia lalui, tapi cuma sembilan podium bisa diraih. Posisi terbaiknya adalah menempati podium kedua. Sebenarnya, putra dari mantan pembalap 250 cc Graziano Rossi ini mengawali lomba di Belanda dengan cukup baik. Meski harus start dari posisi-14, Vale, sapaan akrabnya, sempat merangsek hingga ke posisi 10.
Namun, saat akan melewati pembalap tim Idemitsu Honda asal Jepang, Takaaki Nakagami, Rossi kehilangan keseimbangan. Ini menyebabkan tabrakan dan keduanya pun harus rela gagal finis dalam balapan kali ini.
Nakagami menjelaskan, Rossi menyalip pada tikungan pertama, lalu ia berhasil menyusul pada tikungan kedua. Pada tikungan kedelapan, Rossi kembali mencoba menyalip. Nakagami melihat saat itu Rossi kehilangan keseimbangan pada bagian depan tepat di dekatnya. Nakagami mengaku tak bisa menghindar hingga ikut terjatuh.
Kecelakaan tersebut jelas tidak menguntungkan Nakagami. Kendati demikian, yang lebih penting adalah Nakagami tidak cedera. Pasalnya, kata Nakagami, insiden tersebut merupakan kecelakaan hebat. "Aku hampir tidak melambat sama sekali sebelum aku mengenai (pelindung-pelindung)," kata Nakagami. ed: gilang akbar prambadi