REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Direktur PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP) Rinold Thamrin mengungkapkan alasan melakukan pergantian pelatih di tim Semen Padang FC. Kondisi tim yang krisis akibat hasil buruk dalam kompetisi Liga 1 2019 menjadi alasannya.
"Kami tidak mau terdegradasi lagi dan harus mengambil sikap dengan hasil yang belum pernah menang pada enam laga ini," kata dia di Padang, Senin (8/7).
Menurut dia, walaupun masih enam laga, ini merupakan sinyal kuat yang menyebutkan ada yang salah terjadi di tim baik dalam skema permainan, motivasi, dan lainnya. Ia mengatakan Syafrianto Rusli telah memberikan kemampuan terbaiknya namun situasi yang berbeda membuat hasil yang didapatkan tidak kunjung membuahkan hasil yang baik.
Menurut dia, sejak tiga pekan terakhir pihak manajemen telah melakukan diskusi apa yang akan diambil untuk menyelamatkan tim.
Ia mengungkapkan awalnya setelah laga Persipura Jayapura akan dilakukan evaluasi besar-besaran namun melihat permainan anak-anak bermain di tandang yang tanpa beban membuat manajemen berpikir ulang.
"Selain itu ada klausul kontrak yang harus dihormati dan akhirnya hari ini kami setujui permintaan Syafrianto Rusli untuk mundur," katanya.
Selanjutnya tim akan dipegang oleh Weliansyah yang sebelumnya asisten pelatih. Dirinya akan diberikan kesempatan empat laga untuk membuktikan kemampuannya membawa tim bangkit.
"Apabila hasilnya buruk tentu kami akan datangkan pelatih dari luar Semen Padang, namun jika positif maka akan kita tetapkan sebagai pelatih defenitif," katanya.
Laga berat menanti Semen Padang yakni menjamu Arema FC pada Jumat (12/7). Berikutnya Kabau Sirah akan menghadapi Bhayangkara United serta tandang menghadapi Persija Jakarta.
"Ini ujian bagi kami semua untuk bekerja keras mengangkat moral tim dan memenangkan laga terutama di laga kandang," katanya.