REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, berharap hubungan antara Jakmania dan Bobotoh semakin membaik. Suporter fanatik Persib, Bobotoh, diminta tidak menghadiri laga big match antara Persija menjamu Persib di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta pada Rabu (10/7).
PT Liga Indonesia Baru dan Polda Metro Jaya sebelumnya telah memberikan imbauan agar Bobotoh tidak datang ke Stadion GBK pada laga besok. Alberts juga meminta Bobotoh tidak datang agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan.
Meski demikian, Alberts mengatakan bukan hal yang tidak mungkin bahwa suatu saat nanti kedua pendukung tim akan ada dalam satu stadion. ''Saya berharap suporter Persib dan Persija bisa melakukan itu, saling menghormati, menyapa satu sama lain dan semua bisa nyaman menyaksikan sepak bola,'' katanya.
Pelatih asal Belanda itu mengaku tidak ingin melihat masa lalu dan hal tidak bagus tentang hubungan Jakmania-Bobotoh. ''Kami harus melihat ke depan dan membuat sepakbola bisa disaksikan dimana saja (oleh suporter),'' kata pelatih yang pernah menangani PSM Makassar dan Arema Indonesia tersebut.
Polda Jabar juga mengimbau Bobotoh tidak datang ke GBK dengan alasan keamanan. Hal ini merujuk pada surat edaran Polda Metro Jaya mengenai permohonan Bobotoh untuk tidak hadir pada laga sarat gengsi ini.
''Diketahui bahwa setiap pertandingan antara Persib Bandung dengan Persija Jakarta baik di Bandung maupun Jakarta diperlukan antisipasi terhadap setiap kerawanan Kamtibnas serta konflik antar kedua suporter yang memakan korban jiwa maupun materil,'' tulis surat edaran seperti yang dilansir dari laman resmi Persib.
''Untuk menghindari terjadinya korban jiwa dan konflik pada saat pertandingan di Jakarta, dimohon bantuan untuk mengkoordinasikan suporter massa baik dari Viking maupun bobotoh agar tidak hadir menonton langsung pertandingan sepak bola antara Persib Bandung dan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat pada hari Rabu tanggal 10 Juli 2019,'' tulis surat edaran yang ditandatangani oleh Karo Ops Polda Jabar Kombes Pol. A Leonidas Braksan.