Jumat 12 Jul 2019 18:46 WIB

Jonatan Christie Termotivasi Harapan Masyarakat

Harapan itu menjadi motivasi bagi Jojo, sapaannya, dalam gelaran Indonesia Open 2019.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Jonatan Christie
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Jonatan Christie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai menjuarai turnamen New Zealand Open 2019 dan Australia Open 2019, Jonatan Christie menjadi salah satu harapan besar di tunggal putra bersama Anthony Sinisuka Ginting. Harapan itu menjadi motivasi bagi Jojo, sapaannya, dalam gelaran Indonesia Open 2019.

"Semua pemain yang ikut pasti harapannya mau juara, tapi kan harus realistis juga. Kalau dari peringkat saya yang ada di Top 8, paling tidak masuk perempat final dulu. Lawan-lawan saya di babak pertama dan kedua itu nggak gampang," jelasnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (12/7).

Baca Juga

Ia mengaku lebih fokus untuk bisa menikmati permainannya. Jojo tidak mamu memikirikan harus masuk ke babak tertentu atau kalau kalah berarti gagal. Menurut dia, pikiran-pikiran seperti ini bisa jadi bumerang buatnya.

"Memang saya masih belum matang dalam kontrol pikiran, belum seperti Kevin (Sanjaya Sukamuljo)/Marcus (Fernaldi Gideon) yang sudah lebih sering juara. Mereka sudah bisa menempatkan pola pikir yang pas. Misalnya pasang target juara, Kevin/Marcus bisa menempatkan pola pikir yang pas, tapi di pikiran mereka step by step juga, fokus satu-satu ke tiap pertandingan dulu," kata peraih emas Asian Games 2018 ini.

Ia menilai, banyak pemain Indonesia yang kans juaranya lebih besar, seperti Kevin/Marcus. Masyarakat punya ekspektasi kepada saya mungkin karena ada hasil positif di Selandia Baru dan Australia. Ia berharap ini menjadi doa.

"Semoga kami bisa lebih berani lagi di lapangan, berani mengeluarkan semua kemampuan kami. Ini tantangan buat saya, target pribadi saya sebenarnya tahun ini mau juara dulu di turnamen level Super 750 atau Super 1.000," kata dia.

Jonatan akan bertemu Rasmus Gemke (Denmark) pada babak pertama. Keduanya pernah bertemu di Indonesia Masters. Jojo sempat tertinggal jauh pada giom pertama tapi bisa membalikkan keadaan. 

Tipe main dia sama seperti pemain Denmark lainnya, banyak main dengan tempo cepat, jarang reli seperti (Kento) Momota. Mainnya banyak drive, angkat, smes. Jadi saya harus waspada di pola main dia seperti ini," kata Jojo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement