REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Bhayangkara FC Alfredo Vera menyesali hasil akhir pertandingan pasukannya melawan PSM Makassar. Bhayangkara FC harus mengakui keunggulan PSM 1-2 di Stadion Mattoangin, Makassar, Sabtu (13/7).
Bhayangkara berhasil mencuri gol lebih dulu pada menit ke-13. Sayang, keunggulan tersebut tidak bisa dipertahankan hingga menit-menit akhir babak pertama.
"Pada babak kedua kami kebobolan dengan cepat, dan itu buat kami sedikit buru-buru untuk cari gol penyama kedudukan. Alhasil banyak peluang yang tidak bisa kami manfaatkan," kata Alfredo dalam keterangan media yang diterima Republika.co.id.
Bhayangkara menjebol gawang PSM melalui sundulan Anderson Salles menerima umpan bola mati dari Flavio Beck. Bola yang mengarah ke sudut kanan bawah gawang itu tetap masuk ke gawang meski sempat diantisipasi oleh Hilman Syah. Bhayangkara memimpin sementara 1-0 hingga menjelang akhir babak pertama, sebelum PSM menyamakan kedudukan lewat tendangan penalti Marc Klok.
Pemain Bhayangkara FC tampil cukup keras pada laga. Akibatnya, sejumlah kartu kuning diberikan pada Adam Alis, Lee Yoo Joon, dan Jajang Mulyana. Pelanggaran Jajang Mulyana tersebutlah yang kemudian menjadi kerugian terbesar Bhayangkara. Sebab hukuman penalti berasal dari pelanggaran Jajang.
Pada babak kedua, kubu tuan rumah tampak lebih agresif dengan memainkan Zulham Zamrun. Sebaliknya Bhayangkara justru menarik pemain andalan mereka, Flavio Beck dan digantikan oleh Wahyu Subo Seto.
Hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi kubu tuan rumah. Sepuluh menit laga berjalan, Juku Eja berhasil memimpin kedudukan melalui gol yang diciptakan Ferdinand Sinaga. Hingga pertandingan berakhir, PSM Makassar berhasil memenangkan laga dengan skor 2-1.