REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Neymar menjadi salah satu objek pemberitaan terpanas dalam beberapa pekan terakhir. Bintang asal Brasil itu dikabarkan ingin kembali ke Barcelona.
Saat ini, Neymar masih terikat kontrak dengan Paris Saint-Germain. Namun, pelatih PSG Thomas Tuchel membenarkan rumor yang beredar tentang keinginan sang megabintang.
"Apakah saya tahu dia ingin pergi? Ya saya tahu sebelum Copa Amerika (2019) berlangsung," kata juru taktik berkebangsaan Jerman, dikutip dari Eurosport, Rabu (17/7).
Neymar punya keinginan kuat untuk mewujudkan ambisinya kembali. Ia berulah dengan telat mengikuti latihan pramusim bersama klubnya. Neymar kembali sepekan setelah waktu yang ditentukan manajemen klub. Neymar berdalih harus menyelesaikan agenda yang dibuat Neymar Institute, yayasan sosial miliknya yang selama ini mendapat dukungan dari bos PSG Nasser Al Khelaifi.
Tuchel kecewa dengan sikap pesepak bola 27 tahun itu. Manajemen Les Perisiens bakal memberikan sanksi pada Neymar atas keterlambatan ini.
"Saya selalu kecewa ketika ada seseorang yang datang terlambat," ujar eks arsitek Borussia Dortmund ini.
Meski demikian, ia tak ingin berlarut-larut. Mengenai nasib Neymar, ia menyerahkan ke klubnya. Tuchel menegaskan, tugas dia adalah bekerja sama dengan semua pemain.
Neymar tak dibawa saat PSG melakoni laga pramusim di Jerman. PSG menaklukkan Dynamo Dresden 6-1 pada Rabu dini hari WIB.
Para petinggi PSG membuka diri dalam bernegosiasi. Asalkan ada tawaran yang menguntungkan, mereka siap melepas Neymar. Barcelona dilaporkan siap mengajukan penawaran berupa uang tunai dan dua pemain sebagai barter untuk memboyong Neymar kembali ke Camp Nou.
Ikuti Whatsapp Channel Republika