REPUBLIKA.CO.ID, SAXONY -- Musim lalu di waktu yang sama dengan saat ini, juara MotoGP Marc Marquez telah jatuh sebanyak tujuh kali, dengan 23 kali terjatuh hingga akhir musim. Angka tersebut lebih banyak dibandingkan dengan pembalap lain di kelas premier. Bahkan di tahun sebelumnya, Marquez total 27 kali terjatuh.
Namun musim ini, pembalap Repsol Honda itu baru terjatuh enam kali dan semuanya di lima seri pertama. Angka kecelakaan tersebut merupakan catatan terendahnya sejak musim 2014.
''Tahun lalu saya punya kulit baru setiap waktu karena saya terjatuh setiap akhir pekan. Tahun ini, saya (hanya) jatuh di tes Montmelo tapi dalam sesi balapan, sejak Le Mans, saya tidak jatuh (lagi),'' ujar Marquez dikutip dari Crash, Sabtu (20/7).
Pembalap asal Spanyol itu memang terus berusaha untuk memperbaiki catatan buruk soal terjatuh. Walaupun ada beberapa momen penyelamatannya yang tertangkap kamera musim ini sehingga membuktikan Marquez tetap masih mengambil risiko. Itu karena memang Marquez mengakui Honda bukanlah motor yang mudah dikendalikan.
Tapi, setelah perubahan sasis dan performa mesin, maka ketenangan dan konsentrasi menjadi kunci Marquez tampil beda di musim 2019. Walaupun, ia mengatakan masih kehilangan beberapa poin khususnya dalam hal berbelok, tapi Honda masih punya keuntungan beberapa poin seperti yang disebutkan sebelumnya. ''Juga sepertinya kami memiliki mesin yang lebih (bertenaga), jadi kami dapat berusaha untuk lebih aman di area pengereman,'' jelas dia.
Bukan itu, saja, konsentrasi juga jadi faktor penting Marquez jarang jatuh sejak awal musim ini. Sebab, lanjut dia, jika berkonsentrasi penuh pada motor, maka dirinya dapat selamat dari banyak kecelakaan.
Hal itu dibuktikannya ketika di Montmelo. Juara dunia MotoGP lima kali itu tidak konsentrasi 100 persen sehingga kehilangan kontrol di bagian depan lalu terjatuh. ''Untuk alasan itu, saya sedikit jatuh dan lebih banyak penyelamatan,'' jelas Marquez.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
