REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelatih Persebaya Surabaya Djadjang Nurdjaman mengaku kecewa atas kepemimpinan wasit Yudi Nurcahya. Sang pengadil memimpin laga Persebaya Surabaya melawan Tira Persikabo pada lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Ahad (21/7) malam. Djanur menilai, ada beberapa keputusan Yudi yang dianggap merugikan Persebaya dalam laga yang berakhir imbang 1-1 tersebut.
Pria yang akrab disapa Coach Djanur tersebut berpendapat, dua kali bola mengenai tangan pemain belakang Tira Persikabo, di dalam kotak penalti. Namun, kedua kejadian tersebut luput dari pengamatan sang pengadil lapangan. Sehingga, kesempatam Persebaya mendapat dua penalti pun sirna.
"Pemain melihat dengan jelas ada dua kali kejadian handball di kotak penalti lawan. Wasit tidak mau memberikan penalti meski kami main di kandang sendiri, jadi kami sedikit kecewa," kata Djanur seusai pertandingan.
Djanur menilai, bukan kali ini saja tim asuhannya dirugikan atas keputusan wasit. Bahkan, pihak Persebaya pun pernah melayangkan protes atas kepemimpinan wasit yang dirasanya tidak adil. Namun demikian, Djanur tidak mengetahui apakah laporan tersebut ditindaklanjuti atau tidak.
"Memang tidak akan mengubah skor, tetapi biar masyarakat semua tahu. Kami bukannya mau diuntungkan, tetapi kenyataannya seperti itu," ujar pelatih kelahiran Majalengka tersebut.
Terlepas dari kepemimpinan wasit yang dianggap kurang adil, Djanur mengakui penampilan anak asuhnya belum konsisten dari pertandingan ke pertandingan. Djanur mengatakan, kurang konsistennya penampilan Bajul Ijo, bisa jadi karena padatnya jadwal pertandingan yang harus dijalani.
Djanur pun berharap pemainnya bisa bangkit pada pertandingan-pertandingan berikutnya.