REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim nasional (timnas) Indonesia U-23 telah menjalani pemusatan latihan (TC) sejak Ahad (21/7) lalu. Di bawah arahan pelatih Indra Sjafri, 26 pemain hadir untuk berlatih menjelang kompetisi SEA Games 2019 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Selasa (23/7) malam. Pemain yang mengikuti TC kali ini berasal dari klub-klub di Liga 1 dan Liga 2.
Indra mengaku terkejut melihat potensi pemain-pemain yang baru kali ini mengikuti program latihannya. Indra bersyukur karena tidak langsung memanggil pemain-pemain yang sudah pasti akan ia daftarkan untuk membela timnas U-23 pada SEA Games 2019, November nanti. Berkat keputusannya itu, kata dia, ada potensi-potensi yang patut untuk diperhitungkan. Pada latihan tersebut, hampir separuh pemain merupakan pemain yang baru Indra temui.
"Saya terkejut ada beberapa pemain baru yang selama ini tidak pernah saya lihat, tapi saya pikir dia pantas untuk diberi kesempatan," kata Indra usai latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.
Indra memastikan akan memilih pemain sesuai dengan skill yang melekat pada masing-masing pemain yang sesuai dengan skema yang dia butuhkan, seperti kemampuan taktikal, kecerdasan, fisik dan mental. Selain skill dalam sepak bola, Indra juga akan melihat dari karakter dan kepribadian pemain. Namun, tiga kali latihan menurutnya terlalu cepat untuk mengambil kesimpulan apakah pemain tertentu sudah pasti masuk ke dalam skema permainannya atau tidak.
"Mereka saya lihat punya potensi, apakah nanti akan masuk dalam skema kita, kita tunggu dalam perjalanan sampai 22 September," kata Indra yang mengaku akan mendaftarkan 40 pemain.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan pemain yang jarang dimainkan di klub bisa turut serta membela timnas U-23. Meakipun, dia akan lebih memprioritaskan pemain yang aktif diturunkan klub.
"Karena saya yakin mereka walaupun nggak ikut main pasti dia akan latihan dan saya pikir jam terbang saja yang kurang. Prioritas utama adalah pemain yang main di klub," ujarnya.