REPUBLIKA.CO.ID, NANJING -- Inter Milan tampil superior saat meladeni Juventus pada babak pertama laga International Champions Cup (ICC) 2019 di China. Inter sementara memimpin 1-0 pada laga di Nanjing Olympic Sports Center Gymnasium, Rabu (24/7).
Bianconeri kebobolan lewat gol bunuh diri pemain anyar Mathhijs De Ligt. De Ligt salah mengantisipasi arah bola sepak pojok.
Jalannya laga
Formasi 3-5-2 khas Antonio Conte bekerja lebih maksimal untuk Inter, setidaknya untuk babak pertama. Juventus yang mengusung formasi menyerang 4-3-3 justru lebih sering terancam.
Conte mendorong Ivan Perisic berduet dengan Sebastiano Esposito di lini depan Inter. Keduanya mendapatkan dukungan maksimal dari lini tengah. Meskipun ditekan sejak dari daerah pertahanan sendiri, para pemain Inter dengan tenang mengalirkan bola ke depan dan menghadirkan ancama dari kedua sayap.
Baru 10 menit laga berjalan, Inter sudah memimpin. Berawal dari tendangan sudut, di sisi kiri, Roberto Gagliardini berusaha menyambut bola. Si kulit bundar hanya sedikit berubah arah dan tak menuju ke dalam gawang. Akan tetapi sentuhan Gagliardini ini justru memberikan berkah untuk Inter. Pemain baru Juventus Matthijs de Ligt gagal mengantisipasi bola yang melintas di depan gawang sehingga mencetak gol bunuh diri. Skor 1-0 untuk Inter.
Gol ini menyengat sekuat Nyonya Tua. Mengandalkan Cristiano Ronaldo, Gonzalo Higuain, dan Federico Bernardeschi, Juventus berupaya menekan. Tapi pertahanan berlapis Inter yang disiplin membuat Bianconeri kesulitan. Tusukan dari tengah melalui Miralem Pjanic dan Adrien Rabiot gampang dipatahkan. Upaya melepaskan umpan silang langsung ke depan gawang juga bisa dipatahkan lini belakang Inter.
Alhasil tak ada ancaman berarti yang diterima Nerazzurri hingga babak pertama berakhir. Juventus hanya melepaskan empat tendangan dengan dua mengarah ke gawang. Itu pun bukan sepakan yang membahayakan bagi kiper Samir Handanovic. Sementara Inter membuat 10 percobaan dengan dua di antaranya mengarah ke gawang.
Juventus sedikit unggul dalam penguasaan bola, yakni 52 persen, berbanding 48 persen di kubu Inter. Akan tetapi penguasaan bola ini menjadi tak berarti karena hanya berkutat di tengah tanpa menghadirkan ancaman menakutkan ke gawang Inter.
Sebaliknya Nerazzurri punya sejumlah kesempatan melalui lima sepak pojok, yang satu di antaranya berbuah gol. Juventus sama sekali tak mendapatkan tendangan sudut sepanjang babak pertama.