REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- CEO PSM Makassar Munafri Arifuddin memberikan ultimatum leg kedua final Piala Indonesia tetap harus digelar di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging, Makassar. Ia menegaskan timnya tidak akan mengikuti kejuaraan itu lagi jika partai final melawan Persija, yang tertunda, digelar di tempat lain.
Munafri Arifuddin bisa menerima keputusan PSSI, terkait penundaan final leg kedua, yang seharusnya digelar pada Ahad (28/7). Namun, Munafri menegaskan jika laga leg kedua tetap wajib di gelar di Stadion Gelora Andi Mattalatta, Makassar.
"Saya menyampaikan kepada pihak PSSI. Kalau laga itu ditunda dan digelar di tempat lain, maka PSM tidak akan ikut lagi di turnamen itu," katanya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mengaku telah berupaya untuk menjaga tim tamu Persija Jakarta. Bahkan Panpel PSM meminta pihak pengamanan untuk menambah personil lebih dari biasanya.
"Saya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan langsung dipimipin Wakapolda Sulslel. Saya minta empat kali lipat pengamanan dari biasanya. Ini demi menjamin keamanan pemain dan offisial tim Persijaagar tidakterkena goresan sedikitpun," jelasnya.
Rencana ini kata Munafri, lalu disampaikanKapolrestabes ke pihak Persija bersama dengan Penjabat Walikota agar pihak Persija bersedia bermain. "Akan tetapi dengan alasan yang tidak kondusif, mereka ingin bahwa laga ini dibatalkan. Laga ini ditunda dan diminta untuk cari tempat netral," ujarnya.
Seperti diketahui, pertandingan leg kedua final Piala Indonesia antara PSM Makassar melawan Persija Jakarta ditunda. Hal tersebut terjadi setelah bus yang membawa rombongan pemain Persija Jakarta mendapat pelemparan dari oknum. Persija yang merasa keamanan para pemainnya terancam kemudian mengajukan penundaan dan disetujui oleh PSSI. Laga leg kedua final Piala Indonesia seharusnya digelar pada Ahad (28/7), namun ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.