REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Deputi Sekjen PSSI Marshal Masita mengatakan, PSSI menjadi pihak yang paling dirugikan dari penundaan pertandingan leg kedua final Piala Indonesia antara PSM Makassar melawan Persija Jakarta. PSSI siap menerima konsekuensi dari penundaan pertandingan tersebut.
"Yang paling dirugikan itu PSSI. Kami bisa saja membereskan soal acara yang tertunda, tetapi bayangkan bagaimana reputasi kami," ujar Marshal di Makassar, Ahad (28/7) malam.
Menurutnya, penundaan membuat PSSI harus memberikan pengertian dan penjelasan kepada para sponsora, termasuk televisi. Laga leg kedua final Piala Indonesia di Stadion Andi Mattalatta, Makassar itu semestinya ditayangkan langsung oleh dua stasiun televisi swasta yang menyatakan sudah siap mengudara pukul 15.30 WIB, tapi pertandingan batal digelar. Kepastian itu bahkan keluar satu jam sebelum kick off.
"Padahal siaran langsung itu bukan cuma tayangan, pasti ada ikatan iklan dengan sponsor. Belum tentu iklan yang sudah sepakat tampil di laga final mau bekerja sama lagi. Televisi juga pusing harus mengganti acara dengan yang lain," katanya.
Selain itu, dia melanjutkan, sponsor lainnya juga sudah menginvestasikan miliaran rupiah untuk membuat kegiatan dan memberikan dukungan untuk Piala Indonesia. PSSI menyatakan siap menerima konsekuensi dari penundaan ini karena memang merekalah yang menjalin kemitraan dengan para sponsor.
"Saya tahu risikonya. Saya sudah berkirim surat kepada sponsor dan menyerahkan semuanya kepada mereka," kata Marshal.
Pertandingan leg kedua final Piala Indonesia 2019 antara PSM dan Persija di Makassar ditunda dengan alasan keamanan dan kenyamanan. Pada leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno Minggu 21 Juli Persija menang 1-0.