REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Terlalu dini mengatakan Liverpool sedang krisis. Musim 2019/2020 belum dimulai.
Namun selama pramusim, the Reds menuai banyak hasil negatif. Virgil van Dijk dan rekan-rekan sempat meraih kemenangan atas Bradford pada pertengahan Juli 2019.
Setelah itu, skuat Merseyde Merah mengoleksi tiga kekalahan dan sekali imbang. Teranyar klub kota pelabuhan itu ditumbangkan Napoli, 0-3, di Murrayfield Stadium, Edinburgh, Skotlandia, akhir pekan lalu.
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp diminta mengomentari situasi ini. Ia menilai faktor kelelahan jadi penyebab anak asuhnya tampil kurang trengginas.
Sebab dibanding sejumlah lawan, the Reds berlatih lebih awal. "Kami harus melakukan latihan dengan intensitas tinggi dalam tiga pekan perdana. Kami memainkan pertandingan dalam keadaan yang berbeda," kata Klopp dikutip dari Sky Sports, Selasa (30/7).
Sekarang skuat juara bertahan Liga Champions itu melakukan latihan ringan di Prancis. Ini untuk memulihkan semua rasa lelah selama berlatih keras hingga uji coba.
Setelah itu, Liverpool bertemu Manchester City pada ajang Community Shield. Big match tersebut berlangsung di Stadion Wembley, London, Ahad (4/8) malam WIB.
Sepekan setelah pertandingan itu, Jordan Henderson dkk memulai petualangan di Liga Primer Inggris. Klopp optimistis timnya langsung tancap gas.
Klopp menilai hasil negatif selama pramusim, bukan sebuah permasalahan. Apalagi dalam beberapa laga uji coba, the Reds tanpa Mohamed Salah, Roberto Firmino, hingga Sadio Mane. "Hasil bagus selama pramusim, bisa membangun kepercayaan diri, tapi itu bukan faktor utama. Paling penting, Anda membangun keterampilan fisik untuk musim yang panjang," jelas dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
