REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Thomas Tuchel mengingatkan para pemainnya untuk berkorban setelah mereka menang mudah 3-0 melawan Sydney FC dalam laga persahabatan di China, Selasa (30/7). Pernyataan itu dia sampaikan sehari setelah gelandang Julian Draxler berkata bahwa ego Neymar dan para penyerang PSG telah merusak gerak tim.
"Jika kami bersedia berkorban, jika kami berusaha mengatasi semua rintangan, maka pasti kami siap. Tapi jika hanya menciptakan ruang besar, jika kami tidak kompak, pasti kami tidak akan siap," kata Tuchel seusai laga.
PSG akan menghadapi Rennes pada laga pembuka musim, Trophee des Champions, di Shenzhen, Sabtu (3/8). Tuchel menegaskan PSG harus siap dan meningkatkan banyak hal.
"Ini masalah upaya tim, intensitas yang ingin kami berikan, kekompakan yang kami mainkan bersama dalam menguasai bola, pengorbanan yang ingin kami berikan," kata dia.
Ketidakhadiran Neymar dalam skuat membuat Kylian Mbappe dan Edinson Cavani menjadi tumpuan dan penampilan mereka menjadi bersinar. Keduanya mencetak gol ke gawang Sydney. Satu gol lagi berasal dari Metehan Guclu.
Tuchel mengaku tak tahu masa depan Neymar di PSG, meskipun sang bintang ikut dalam skuat PSG yang menjalani tur di China. Namun Neymar tengah berlatih secara personal di Senzhen, China bersama bek Presnel Kimpembe. Tuchel menganggap Neymar pemain PSG.
"Masalah itu (masa depan Neymar) persoalan antara dia dan klub," kata Tuchel menegaskan.