Rabu 31 Jul 2019 09:53 WIB

EO Sepak Bola di Korsel Dituntut Gara-Gara Ronaldo

Banyak yang membeli tiket untuk bisa menyaksikan Ronaldo beraksi di atas lapangan.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
 Cristiano Ronaldo
Foto: EPA-EFE/Wallace Woon
Cristiano Ronaldo

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Absennya mega bintang Cristiano Ronaldo pada pertandingan versus K-League All Star beberapa hari lalu menyisakan luka bagi penggemar sepak bola di Korea Selatan (Korsel). Alhasil, sekelompok penggemar murka dan melayangkan tindakan hukum untuk mencari kompensasi.

Sebuah komunitas daring penggemar yang kecewa dibentuk di Naver, portal web populer di Korsel, untuk memprotes kurangnya partisipasi Ronaldo. Dua anggota menghubungi pengacara Kim Min-ki untuk mengajukan gugatan terhadap pihak event organizer (EO) yang menyelenggarakan pertandingan.

Baca Juga

Banyak yang membeli tiket untuk bisa menyaksikan Ronaldo beraksi di atas lapangan. Nyatanya, CR7 hanya duduk di bangku cadangan sepanjang laga.

EO pertandingan Fasta Inc, tak mau ketiban sial. Mereka mempublikasikan kesepakatan perusahaan dengan Juventus yang menetapkan bahwa Ronaldo akan bermain setidaknya selama 45 menit. "Selain itu, Ronaldo akan menggelar acara pemberian tanda tangan kepada penggemar," kata Kim kepada Reuters, disadur AS, Rabu (31/7).

Alasan inilah yang dijadikan dasar hukum bagi fan untuk menggugat. Sebab dalam laga di Seoul World Cup Stadium yang berkesudahan imbang 3-3, Jumat (26/7), Ronaldo sama sekali tak bermain. Padahal fan di stadion sudah berulang-ulang meneriakkan namanya. Alasannya, pelatih Maurizio Sarri membangkucadangkan CR7 lantaran masalah cedera yang sedang dialami.

Sayang, keputusan itu mengalir sampai ke ranah hukum. Para penggemar dari Negeri Gingseng menuntut pihak penyelenggara untuk mengembalikan uang pembelian seharga 70 ribu won (Rp 830 ribu) per tiket, 1,000 (Rp 11 ribu) untuk fee komisi tiket, dan 11,8 juta won per orang sebagai kompensasi 'kesedihan mental'.

"Perusahaan mengambil keuntungan dari penggemar Ronaldo. Biasanya dalam kasus seperti itu penggugat akan mengembalikan harga tiket, tetapi saya menempatkan ini dalam kasus khusus karena perusahaan, melalui iklan palsu, mengambil keuntungan dari penggemar bintang sepak bola," sambung Kim.

Di sisi lain, The Fasta mengeluarkan pernyataan pada hari Sabtu bahwa pihak Juventus tidak mematuhi ketentuan kontrak. Badan pengatur sepak bola profesional Korea Selatan, K League, mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya telah mengirim surat protes ke Juventus karena melanggar kontrak.

Kini Ronaldo dan kawan-kawan tengah bersiap melakoni pertandingan lanjutan pramusim International Champions Cup (ICC) 2019 melawan Atletico Madrid. Setelah itu, i Bianconeri bakal mengarungi kompetisi Serie A Liga Italia 2019/2020, dengan partai perdana melawan Parma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement