REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Polisi Seoul turun tangan untuk menginvestigasi penyebab tak tampilnya Cristiano Ronaldo, dalam pertandingan persahabatan dengan K-League All-Stars pekan lalu. Dikutip dari AS, Jumat (2/8), pengacara LKB and Partners melaporkan Ronaldo ke polisi.

Juventus dan TheFasta, sebagai agensi pertandingan tersebut juga turut dilaporkan. Fan Korea Selatan (Korsel) sangat ingin menyaksikkan aksi CR7 secara langsung di negaranya. Namun kenyataannya, saat pertandingan dimulai, pemain internasional Portugal itu tak kunjung turun ke lapangan. CR7, julukan Ronaldo, hanya duduk di bench sepanjang pertandingan.

Padahal, dalam perjanjian mantan pemain Manchester United tersebut punya kewajiban main meskipun tidak 90 menit. Ronaldo hanya bisa absen jika menderita cedera saat pemanasan atau ketika pertandingan. Fan yang telah membeli tiket pun mengungkapkan kekecewaannya.

Alasan pelatih Juve Mauruzio Sarri mengistirahatkan mantan pemain Real Madrid tersebut karena cedera otot. Pihak penggugat pun menuntut kompensasi atas ketidakhadiran Ronaldo karena sekitar 2 ribu orang kecewa berat. Namun CR7 tidak akan kembali ke Korsel untuk berurusan dengan kasus hukum.

Interpol akan meminta keterangan kepada Pemerintah Italia. Jika terbukti bersalah, maka Ronaldo bisa diekstradisi dan terancam hukuman penjara selama satu tahun atas tuduhan tindakan kriminal. Usai peristiwa tersebut, citra Ronaldo di Negeri K-Pop tersebut kian memburuk.

Ikuti Whatsapp Channel Republika