REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganda putra Indonesia belum berhasil mempersembahkan gelar juara di ajang Thailand Open 2019. Padahal nomor ini adalah nomor andalan Indonesia di turnamen level elite. Turunnya pasangan ranking satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di turnamen ini juga belum bisa membuat Indonesia mendulang gelar.
Kevin/Marcus tak dapat tampil seratus persen di turnamen level super 500 ini akibat kelelahan usai merebut dua gelar bergengsi di Blibli Indonesia Open 2019 dan Japan Open 2019 secara berturut-turut. Kevin/Marcus terhenti pada babak perempat final Thailand Open 2019, setelah dijegal oleh Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang), dengan skor 17-21, 21-19, 14-21.
"Mereka sudah capek, jadi fokus dan konsentrasinya menurun," kata kepala pelatih ganda putra PBSI Herry Iman Pierngadi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (4/8)
Selain itu, kata Herry, Endo/Watanabe juga bermain bagus. Kevin/Marcus sebetulnya sudah tahu pola main untuk mengalahkan lawannya kali ini, tapi kondisi badannya tidak mendukung.
"Main di dua final beruntun itu melelahkan, menurut saya mereka seperti ini sudah luar biasa," kata Herry.
Pada pertemuan sebelumnya, Kevin/Marcus juga dikalahkan Endo/Watanabe dengan skor 18-21, 13-21.
"Kami menyadari bahwa Kevin/Marcus staminanya menurun. Mereka tampil baik di dua kejuaran sebelumnya. Sedangkan kami belum bisa maksimal, jadi kami merasa kali ini kami harus mengambil kesempatan ini," kata Endo usai pertandingan.
Hal senada diutarakan Herry ketika ditanya komentarnya soal penampilan pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang terhenti di babak pertama. Hendra/Ahsan dikalahkan ganda putra Malaysia, Ong Yew Sin/Ee Yi Teo, dengan skor 21-18, 16-21, 21-23.
"Memang kelihatan Hendra/Ahsan juga kelelahan, dari pengembalian bola-bolanya, mereka capek habis ke final di dua turnamen beruntun," tutur Herry.
Hendra/Ahsan menjadi runner-up di Blibli Indonesia Open 2019 dan Japan Open 2019 setelah dikalahkan oleh Kevin/Marcus.