Senin 05 Aug 2019 05:31 WIB

SM Pertamina Juara IBL Gojek 3X3 Tour Indonesia 2019

SM Pertamina mewakili Indonesia di ajang 3x3 World Tour di Jeddah, Arab Saudi.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Satria Muda Pertamina juara IBL Gojek 3x3 Tour Indonesia 2019.
Foto: dok ibl
Satria Muda Pertamina juara IBL Gojek 3x3 Tour Indonesia 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satria Muda (SM) Pertamina akhirnya berhasil mempertahankan gelar juara IBL Gojek 3X3 Tour Indonesia 2019. Pada partai final, Sm Pertamina mengalahkan pesaing utamanya Pelita Jaya dengan skor 18-13 di Cilandak Town Square Jakarta, Ahad (4/8). Dengan keberhasilan ini, SM Pertamina mewakili Indonesia di ajang 3x3 World Tour di Jeddah, Arab Saudi.

"Ini benar-benar pemberian dari Tuhan yang maha kuasa, di Jakarta ini kita sempat mendapat berbagai ujian. Namun akhirnya kami bisa mengakhiri dengan gelar juara," kata Audy Bagastyo, pemain SM Pertamina.

"Hari pertama babak penyisihan kami kalah dari Satya Wacana. Kemudian kami harus menang dengan mencetak minimal 15 angka saat menghadapi Stapac pada laga hidup mati. Kami bisa mencapainya dan lolos ke semifinal," kata Egha, sapaannya.

Cobaan berlanjut pada babak semifinal. Menghadapi Prawira Bandung, kata Egha, para pemain SM Pertamina sempat hilang kontrol emosi, sehingga terjadi keributan. Dalam posisi tertinggal dan permainan dua lawan dua, SM Pertamina bisa menang. Puncaknya pada babak final, SM Pertamina bisa menjadi juara.

"Kunci kemenangan tadi, kai mampu bermain dengan lebih tenang, mampu menahan emosi dan lebih sabar dalam bermain," kata Egha.

Muhammad Sandy Ibrahim Azis sepakat dengan Egha. "Kami ambil pelajaran dari babak semifinal, main lebih sabar, tenang, mau berbagi. Kami baru benar-benar melakukan eksekusi ketika sudah nyaman benar,"Terang Sandy.

Sementara Avan Seputra menilai ia dan rekan-rekannya mampu tampil lepas sehingga tampil sebagai juara.

Asisten Pelatih SM Pertamina Ismael, mengaku senang dengan keberhasilan ini. "Tentu kami senang  bisa back to back, mengingat beberapa pemain habis cedera. Untuk ke Jeddah belum dipikirkan, materi tidak jauh dari ini. Kami pilih dari enam yang kami daftarkan ini," kata dia.

Menghadapi Pelita Jaya, SM Pertamina langsung tampil menekan sejak awal. Avan Seputra melalui dua kali under basket membawa keunggulan 2-0. Sempat disamakan 2-2, namun setelah itu SM Pertamina terus melesat dengan unggul 9-3, 11-4, Pelita Jaya sempat mendekat 9-11, 10-12 namun SM Pertamina kembali menjadi 16-10 dan akhirnya memenangkan laga 18-13.

Laga dramatis di semifinal

Sebelum mencapai puncak, SM Pertamina 18-14 atas Prawira Bandung melalui laga dramatis. Untuk bisa menapak babak puncak tidak mudah bagi SM Pertamina. Mereka harus melalui laga dramatis penuh emosi. Bahkan pertandingan harus diselesaikan hanya dengan empat orang bermain di lapangan. Sebab dua pemain dari kedua tim harus keluar lapangan, karena terlibat perkelahian.

Pada menit ke 3:24 SM Pertamina dalam posisi tertinggal 6-11. Avan Seputra mendapat tembakan bebas. Tembakannya tidak berhasil kemudian menjadi rebutan bola antara Audy Bagastyo dan Pandu Wiguna. 

Dalam perebutan bola tersebut Pandu yang posisi berada di bawah berusaha melepaskan diri dengan gerakan kaki, yang membuat Audy sedikit terjengkang. Mendapat dorongan kaki, Audy kemudian berusaha membalas dengan gerakan memukul ke arah Pandu. 

Hal ini membuat pemain lain ikut terlibat. Avan Seputra dan Danny Ray, terlibat dalam pertengkaran tersebut. Setelah berdiskusi wasit kemudian memberikan hukuman ejected kepada empat pemain tersebut yakni Audy Bagastyo, Avan Seputra, Danny Ray dan Pandu Wiguna.

Pertandingan dilanjutkan dua lawan dua. Di kubu SM Pertamina yang tersisa Christian Gunawan dan Muhammad Sandy Ibrahim Azis, sedangkan Prawira Bandung menyisakan Hans Abraham dan Surliyadin.

Dalam laga dua lawan dua ini, SM Pertamina langsung tancap gas. Sandy dan Coke, sapaan akrab Christian Gunawan secara beruntun mencetak enam angka dan membalikkan keadaan menjadi 12-11. Sandy sempat menjauhkan 14-12, namun dua tembakan tiga angka beruntun dari Surliyadin dan Hans membuat Prawira kembali unggul 16-14. 

Namun Coke dan  Sandy kembali melesakan tembakan tiga dan menutup laga uji dengan kemenangan 18-16, yang membawa SM Pertamina ke partai puncak untuk menantang Pelita Jaya. Pelita Jaya ke final setelah menang 19-16 atas Stapac Jakarta. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement