SEMARANG, AYOBANDUNG.COM -- Suporter PSIS baik Panser Biru dan Snex serta warga Kota Semarang kecewa dengan kekalahan ketiga beruntun di kandang sendiri. Bentuk kekecewaan mendalam tersebut ditunjukan usai kalah 1-3 dari Persipura di Stadion Moch Soebroto, Selasa (6/8/2019), dengan turun ke lapangan membentangkan spanduk bertuliskan “Hobi Kok Kalahan!”.
Bahkan suporter enggan menyanyikan anthem berjudul Jiwa Kesatria Mahesa Jenar. Mereka juga merusak aboard yang berada di sisi lapangan.
Kekecewaan suporter PSIS bukan tanpa alasan, sebab, untuk menuju Stadion Moch Soebroto, Magelang mereka harus menempuh jarak puluhan kilometer dari Kota Semarang dan mengeluarkan biaya untuk membeli tiket dan operasional perjalanan.
Wakil ketua Panpel, Pujianto, menganggap protes yang dilakukan suporter tersebut merupakan hal yang wajar. Dia menilai aksi tersebut spontan dilakukan karena kekecewaan terhadap PSIS yang kalah di tiga laga home terakhir.
“Ini bukti cinta suporter untuk menyemangati tim agar bangkit dari keterpurukan. Perusakan aboard masih wajar, tidak ada kejadian anarkis lainnya, karena memang spontanitas atas kekalahan lawan Persipura,” ujarnya.
Disinggung terkait sanksi yang akan diterima karena penonton turun sampai ke lapangan, Puji mengemukakan hal itu sepenuhnya wewenang dari PSSI yang memiliki regulasi.
General Manager PSIS, Wahyoe Winarto Liluk menerangkan, aksi protes suporter tersebut masih dalam taraf wajar. Dia juga telah melakukan komunikasi dengan suporter secara langsung usai pertandingan.
Dia mengungkapkan, usai pertandingan perwakilan suporter langsung menemui pemain di ruang ganti untuk menyampaikan dukungan penuh kepada pemain untuk bertanding. Perwakilan suporter masuk ke ruang ganti dan bertemu langsung dengan pemain mengungkapkan kekecewaan mereka tapi tetap berharap PSIS bisa bangkit.
“Wajar suporter bersikap demikian, ini bukti cinta mereka kepada tim ini. Terima kasih atas dukungan dan kritikan kepada kami itu membuat kami akan terus berbenah. Aksi tersebut juga bentuk kebencian suporter kepada para pemain, namun malah sebaliknya agar PSIS bisa bangkit dan menang di laga selanjutnya,” tandasnya.
Bobotoh Kecewa
Kekecewaan pendukung terhadap timnya juga terjadi di Bandung. Selebaran pamflet sindiran kepada Manajemen Persib Bandung Bermartabat sempat terpampang di beberapa tempat umum yang berada di Kota Bandung, Selasa (6/8/2019).
Pamflet-pamflet tersebar di sekitar Jalan Sulanjana dan Taman Jomblo, Cikapayang, Kota Bandung. Diduga aksi penempelan pamflet sindiran ini dilakukan bobotoh lantaran rasa tidak puas mereka terhadap prestasi Persib. Maklum, saat ini skuat Maung Bandung masih terpuruk dengan catatan minor dalam 12 pertandingan di putaran pertama Liga 1 2019.
Pamflet-pamflet tersebut bertuliskan nada sindiran untuk para petinggi manajemen Persib Bandung. Dalam pamflet tersebut tertulis rasa kekecewaan bobotoh lantaran manajemen lebih mengutamakan keuntungan daripada membangun tim yang kokoh.