REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi mengatakan, menyaksikan partai final yang mempertemukan dua wakil Indonesia merupakan sebuah kesenangan selama melatih. Dua ganda putra asuhannya, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, sudah dua kali mencapai dua partai puncak di Indonesia Open dan Japan Open 2019, beberapa waktu lalu.
"Nikmat sekali karena bisa All Indonesian Final di dua kejuaraan ganda putra. Target (mengulanginya lagi) sejauh ini nggak ada, tapi dari PBSI target di ganda putra satu gelar juara," kata Herry di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (8/8).
Herry menyampaikan, beberapa hari jelang laga dirinya hanya diminta anak asuhnya menjuarai kompetisi tanpa harus meraih All Indonesian Final. Kendati demikian, ia berharap hal itu dapat terjadi pada kompetisi-kompetisi lainnya.
Herry menilai, All Indonesian Final juga dipengaruhi oleh hasil drawing. Ia pun sempat kecewa karena pada Kejuaraan Dunia 2019 di Swiss, 14 Agustus mendatang, Hendra/Ahsan dan Kevin/Marcus dipastikan tak akan bertemu di final karena berada dalam pot yang sama.
"Kami sudah mempersiapkannya selama 1,5 bulan. Dari segi fisik dan mental sudah siap semua. Secara drawing kemarin diuntungkan, tapi tidak untuk Kejuaraan Dunia," ujar Herry menjelaskan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
