Jumat 09 Aug 2019 11:00 WIB

Tak Jadi Dijual, Zaha Kesal dengan Petinggi Crystal Palace

Hodgson menilai Zaha harus menghormati keputusan usai tekan kontrak jangka panjang.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Wilfried Zaha
Foto: EPA-EFE/Peter Powell
Wilfried Zaha

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wilfried Zaha akhirnya bertahan di Crystal Palace setelah sampai bursa transfer Liga Inggris ditutup, tak ada tawaran yang diterima oleh klub. Padahal, sejumlah klub besar telah menunjukkan ketertarikan, seperti Arsenal, Napoli, dan terakhir Everton.

Mantan pemain Manchester United (MU) itu pun telah meminta dimasukkan dalam daftar pemain yang dijual pada bursa transfer. Hanya saja, mimpi Zaha untuk tampil di level yang lebih tinggi musim depan pupus.

Hal tersebut membuatnya kesal dengan bos dan pemilik klub, yang membanderolnya dengan harga cukup mahal, yaitu 80 juta pound atau Rp 1,3 triliun. Sehingga, pemain asal Pantai Gading itu sangat kecewa.

Bahkan Zaha sempat tidak ingin berlatih bersama skuatnya Kamis (8/8) lalu. Ia memilih untuk berlatih seorang diri di gym. ''Kekesalannya itu dengan bos dan pemilik klub, karena dia ingin pergi. Tapi mereka tak menerima tawaran yang dianggap cocok untuk melepasnya,'' ujar pelatih Palace, Roy Hodgson, dikutip dari Sky Sports, Jumat (9/8).

Namun, Hodgson juga menilai Zaha harus menghormati keputusannya, yang menandatangani kontrak jangka panjang di Selhurst Park. Menurutnya, jika sudah menandatangani kontrak, sang pemain harus menghormati apa yang sudah ditekennya.

Hodgson mengaku senang dengan bertahannya Zaha yang dinilainya sebagai pemain penting. ''Kami menatap ke depan untuk apa yang akan dilakukannya musim depan, apa yang telah dilakukannya selama dua musim terakhir,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement