REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan pendukung Persib, Bobotoh, mendatangani kantor manajemen Persib Bandung di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Sabtu (10/8). Sayangnya, Bobotoh gagal bertemu dengan para petinggi manajemen Persib.
Sebagai gantinya, General Coordinator Panitia Pelaksana Pertandingan Persib, Budi Bram Rachman, menyambut mereka. Ia menyebut ketidakhadiran tersebut dikarenakan hari libur. Bram menemui Bobotoh dan mendengar aspirasi soal buruknya prestasi Persib.
"Saya terima aspirasi ini. Aspirasi ini juga kami sampaikan (ke manajemen). Tanpa disampaikan melalui saya pun ini kan sudah viral," kata Bram.
Dia menyebut, aksi tersebut sebagai dinamika dalam masyarakat. Menurutnya, manajemen terbuka menerima aspirasi tersebut.
Selain buruknya prestasi Persib, salah satu tuntutan Bobotoh adalah transparansi manajemen terhadap perekrutan. Bram menilai, ada beberapa hal yang harus bisa dimengerti oleh Bobotoh.
"Putaran pertama juga belum selesai, ada etika yang harus dijaga. Tuntutan mereka juga wajar, manajemen juga tidak ingin Persib elehan (kalah)," kata Bram.
Selain itu, Bram menyebut akan membicarakan lebih lanjut soal tiket online dengan jajaran manajemen. Perdebatan mengenai tiket masih terus menjadi polemik.
Di sisi lain, Bram menyebut manajemen terbuka untuk berdiskusi dengan perwakilan Bobotoh tanpa harus ada aksi lanjutan. Menurutnya, aspirasi yang diajukan oleh Bobotoh tentu akan menjadi pertimbangan manajemen ke depan.
"Dengan adanya petisi ini juga pasti membuat manajemen melek. manajemen paham dengan aspirasi ini," kata Bram.
Bobotoh tiba jam empat sore seusai melakukan longmarch sepanjang dua kilometer dari Lapangan Saparua. Setelah menyampaikan aspirasi membubarkan diri dengan tertib.
Ikuti Whatsapp Channel Republika