Selasa 13 Aug 2019 00:04 WIB

Konjen RI Ingatkan Timnas U-18 Jaga Rasa Persaudaraan

Sempat ada aksi dorong antarpemain Indonesia dan Laos saat pertandingan baru berakhir

Penyerang Timnas U-18 Indonesia Bagus Kahfi (kanan) berebut bola di udara dengan pemain Laos Channichone (kiri) saat bertanding pada penyisihan Grup A Piala AFF U-18 2019 di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh, Vietnam, Senin (12/8)
Foto: Yusran Uccang/Antara
Penyerang Timnas U-18 Indonesia Bagus Kahfi (kanan) berebut bola di udara dengan pemain Laos Channichone (kiri) saat bertanding pada penyisihan Grup A Piala AFF U-18 2019 di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh, Vietnam, Senin (12/8)

REPUBLIKA.CO.ID, HOCHIMINHCITY -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (RI) untuk Ho Chi Minh City, Vietnam, Hanif Salim, mengingatkan peserta kejuaraan Piala AFF U-18 2019 Vietnam tetap menjaga rasa persaudaraan dan menghindari konflik dalam setiap pertandingan. Hal tersebut disampaikan usai menyaksikan laga antara timnas Indonesia dan Laos di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh City, Senin (12/8). Sempat ada aksi dorong antarpemain Indonesia dan Laos saat pertandingan baru berakhir.

"Saya minta jangan terbawa emosi, karena kita saudara ASEAN. Kalau menunjukkan setia kawan itu boleh, tapi jangan memukul atau kekerasan. Mereka saudara kita di ASEAN," kata Hanif Salim.

Setiap pemain, kata dia, harus menjunjung sportivitas dan harus menghindari tindakan-tindakan yang justru mencoreng tali persaudaraan dan esensi kompetisi olahraga. Termasuk jika melihat wasit melakukan kesalahan penilaian, pemain berhak untuk mengingatkan wasit namun dengan cara yang sopan dan benar.

"Kalau wasitnya tidak benar harus diingatkan, jangan didiamkan juga. Justru kalau dibiarkan malah kita yang dianggap remeh," kata Hanif menambahkan.

Pada pertandingan melawan Laos, skuat Garuda Nusantara berhasil meraih kemenangan 2-1 melalui satu gol dari Amiruddin Bagus Kahfi dan satu gol bunuh diri pemain Loas Laos, Anoulack Vannalath pada menit 90. Sedangkan gol lawan dicetak oleh Alounnay Lounlasy.

Timnas asuhan Fakhri Husaini ini harus menghadapi pertahanan yang sangat kuat dari tim Laos bahkan terpaksa nihil gol di babak pertama, berbeda dengan tiga laga sebelumnya yang mampu mencetak gol perdana pada menit-menit awal pertandingan.

Konjen Hanif juga turut mengomentari penampilan timnas tersebut. Secara keseluruhan pihaknya sangat bangga dengan permainan timnas yang tidak kenal menyerah. Namun ia juga memberikan masukan pada strategi yang dinilai terlalu mengedepankan pertahanan di babak pertama.

Ia menilai, permainan di lini pertahanan terlalu lama sehingga justru mengurangi tekanan dari lini penyerang ke lawan.

"Kalau mau cepat menang tadi seharusnya inisiatif dikasih ke pemain tengah dan depan. Saya lihat memang ada sifat bermain di lini pertahanan, ini berbahaya karena akhirnya permainan kita yang jadi kalah cepat," kata pria yang gemar bermain sepak bola ini.

Meski begitu ia sangat senang dengan hasil pertandingan tersebut yang dimenangkan berkat kegigihan pemain timnas U-18.

"Mereka gigih sekali, yang awalnya tertinggal 1-0 justru bisa membalik keadaan jadi 2-1. Selamat untuk timnas!" katanya dengan semangat.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement