REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putaran pertama kompetisi Liga 1 2019 akan segera berakhir pada akhir Agustus mendatang. Sejak kompetisi kasta tertinggi musim ini bergulir, terhitung sudah ada sembilan pelatih yang dipecat atau meninggalkan tim secara sukarela.
Korban kekejaman kompetisi ini nyatanya bukan hanya para pelatih tersebut. CEO PT Putra Sleman Sembada (PSS) Viola Kurniawati juga terkena imbasnya. Viola menyatakan pengunduran dirinya melalui surat yang dikirimkan Jumat (16/8), ditujukan kepada jajaran komisaris dan pemegang saham PT PSS.
Dalam surat tersebut, sebagaimana yang diterima Republika.co.id, Viola menyatakan pengunduran dirinya mulai efektif per 31 Agustus 2019. Dia mengucapkan terima kasih karena telah dipercaya untuk mengemban amanah sebagai CEO pada perusahaan tersebut.
Namun, di samping itu dia juga merasa telah mengecewakan para pihak yang telah memberinya kepercayaan. "Saya memohon maaf apabila selama saya menjalankan jabatan ini, tidak sesuai dengan harapan yang diharapkan kepada saya," kata Viola dalam surat pengunduran dirinya.
Dia juga berharap PSS bisa kembali meraih kesuksesannya. "Saya berharap PSS dapat semakin sukses dan berkembang memberikan warna dalam pelangi sepak bola Indonesia," lanjut dia.
Sebelumnya, PSS Sleman kembali gagal memaksimalkan laga kandang saat menjamu Persela Lamongan pada lanjutan pekan ke-14 Liga 1 2019. Tim Super Elang Jawa hanya bermain imbang 1-1 di Stadion Maguwoharjo, Kamis (15/8). Hasil itu membuat skuat asuhan Seto Nurdiyantoro gagal menang di empat laga kandang sejauh ini, yakni imbang tiga kali dan kalah sekali dari PSIS Semarang.
Super Elang Jawa kini mengoleksi 21 poin dari hasil lima kali menang, seri enam kali dan kalah tiga kali. Perolehan tersebut membuat PSS duduk di peringkat kelima klasemen sementara.
Hasil putaran pertama ini sebenarnya jauh lebih baik dibandingkan tim-tim lainnya. Terlebih, PSS merupakan satu dari tiga tim promosi terbaik sejauh ini. Namun PSS gagal memaksimalkan laga kandang yang berujung pengunduran diri Viola.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
