Rabu 21 Aug 2019 04:43 WIB

Jonatan Christie: Lawan Jorgensen tak akan Semudah di Jepang

Jojo menaklukkan pebulu tangkis Denmark itu 21-14 dan 21-14 pada laga semifinal.

Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie.

REPUBLIKA.CO.ID, BASEL -- Jonatan Christie menganggap pertemuannya dengan Jan O Jorgensen pada babak 16 besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF yang akan berlangsung di St. Jakobshalle Basel, Swiss, Kamis (22/8), tidak akan semudah ketika mereka bertanding di Japan Open, bulan lalu. Ketika itu, Jojo menaklukkan pebulu tangkis Denmark itu 21-14 dan 21-14 pada laga semifinal.

"Tidak akan semudah yang kemarin karena dia baru main sekali, dan besok ada istirahat sehari. Jadi tidak akan semudah di Jepang," ujar Jonatan setelah memastikan tempat di babak 16 besar dengan mengalahkan Heo Kwang-hee dari Korea Selatan 21-14 dan 21-12, Selasa (20/8).

Baca Juga

Kemenangan Jojo bulan lalu dinilai lebih banyak didukung faktor fisik. Jorgensen yang berusia 31 tahun lebih tua 10 tahun dari Jojo.

Jorgensen meraih tempat di babak 16 besar Kejuaraan Dunia setelah mengalahkan pemain Indonesia Tommy Sugiarto dengan kemenangan 21-11 dan 21-15. Pada putaran pertama, Jorgensen meraih kemenangan tanpa tanding setelah lawannya Brice Leverdez dari Prancis mengundurkan diri. Rekor pertemuan Jojo dengan Jorgensen adalah imbang 2-2 dengan pertemuan terakhir di Japan Open 2019, bulan lalu.

Ditanya apa yang disiapkan untuk menghadapi Jorgensen, Jojo hanya mengatakan bahwa setiap pemain mempunyai keistimewaan dan keunikan masing-masing, sehingga tidak bisa dibilang lawan si A lebih enteng, si B lebih berat.

"Siapa yang lebih siap, lebih fokus pada hari H, itu yang membedakan hasil," katanya.

Tentang kemenangannya yang relatif mudah dari pemain Korsel Heo Kwang Hee terutama pada gim pertama, Jonatan memperkirakan lawannya tegang.

"Gim pertama agak sedikit nervous kalau saya lihat, dari beberapa kali smes saya, saya rasa enggak kencang tapi pengembaliannya tanggung, itu saya rasa juga agak tegang nih, nervous sedikit," katanya.

"Tapi di babak kedua dia mau coba lawan itu dengan balik lebih menyerang duluan dan di awal awal (saya) agak keteter juga dengan kecepatan dia," tambahnya.

Jojo yang sebelumnya tidak pernah menang dari pemain Korea itu, mengaku kunci kemenangannya adalah lebih tenang, sabar, dan pola serta penempatan bola yang lebih tepat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement