Kamis 22 Aug 2019 09:57 WIB

Pemain Mahal yang Gagal Bersinar

Paul Pogba dianggap biang keladi keterpurukan performa Manchester United.

Paul Pogba
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Paul Pogba

REPUBLIKA.CO.ID, Lalu lintas transfer pemain musim panas kali ini masih berlangsung di beberapa kompetisi elite Eropa. Alhasil, perpindahan pemain dari satu klub ke klub lainnya jamak terjadi. Ada kata perpisahan yang mengharukan kepada penggemar dan manajemen klub.

Drama terus berlangsung di bursa transfer. Salah satu yang belum pudar adalah kisah masa depan Neymar bersama klub kaya asal Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). Neymar dikaitkan dengan tiga klub top Benua Biru, yaitu Juventus, Barcelona, dan Real Madrid.

Praktis, pemain yang baru bergabung dengan klub anyarnya itu diharapkan bisa tampil menawan dan memberikan gelar yang dinanti, salah satunya adalah kedatangan Romelu Lukaku ke Inter Milan.

Akan tetapi, patut dicatat, kedatangan pemain baru dengan gelontoran dana melimpah menghadirkan tekanan besar untuk sang pemain. Tak jarang beban dan ekspektasi besar seperti yang mereka terima dapat mengoyak fokus seniman sepak bola dalam bermain.

Maka tak jarang beberapa pemain bagus dan mahal yang dibeli oleh klub baru justru tampil merosot karena kualitasnya melempem. Analogi tersebut layak disematkan kepada gelandang serang baru Bayern Muenchen, Philippe Coutinho.

Coutinho dianggap gagal membuktikan kualitas terbaiknya saat berseragam Barcelona. Hanya setengah musim memperkuat Los Azulgrana setelah didatangkan dari Liverpool dengan nilai transfer 105 juta euro, Coutinho akhirnya harus angkat koper musim panas ini.

Sementara itu, pemain asal Brasil itu tak menutupi kiprah minornya bersama Barca. Kini ia bertekad membuka lembaran baru bersama Die Roten.

"Soal Barcelona, semua tak berjalan seperti yang kami inginkan. Tapi itu sudah lewat, saya harap saya bisa di sini (Bayern Muenchen) untuk waktu yang lama dan meraih banyak gelar juara," kata Coutinho, dikutip Diario AS, Rabu (21/8).

Meski kerap menjadi sasaran kemarahan pendukung Barca, Coutinho menyebut itu merupakan pelajaran berharga. Masa-masa sulit di Camp Nou diharapkan bisa segera berangsur membaik saat ia bermain untuk raksasa Bundesliga.

photo
Philippe Coutinho

Tak hanya Coutinho, situasi yang sama juga diperlihatkan oleh Paul Pogba. Pogba didatangkan Manchester United dari klub Italia Juventus pada musim panas 2016 dengan mahar fantastis, yakni 89 juta poundsterling, yang diklaim memecahkan rekor transfer termahal dunia pada saat itu.

Meski telah mempersembahkan trofi Liga Europa. Namun, kiprah Pogba dinilai tak sebanding dengan harga yang dikucurkan Manchester United. Dalam beberapa kesempatan lain pun ia tak jarang menjadi sasaran kritik penggemar Iblis Merah.

Kekecewaan memuncak setelah musim lalu Manchester United gagal finis di empat besar atau zona akhir Liga Champions. Para fan Iblis Merah tak segan melempar ejekan dari pinggir lapangan kepada pesepak bola asal Prancis itu.

Ia dianggap sebagai biang keladi keterpurukan performa Manchester United yang menimbulkan isu bakal hengkangnya sang pemain dari Old Trafford.

Mundur ke satu dekade sebelumya, Real Madrid pernah memecahkan rekor transfer besar pada 2008 dengan mendatangkan mega bintang milik AC Milan Ricardo Kaka. Los Merengues kala itu menggelontorkan dana 68,5 juta euro.

Sayang, alih-alih dapat menyumbangkan trofi bergengsi untuk klub asal Ibu Kota Spanyol, Kaka justru tampil buruk. Pesepak bola asal Brasil itu lebih banyak mendekam di bangku cadangan tim.Tak hanya itu, karier Kaka mulai meredup setelah mengalami cedera berkepanjangan.

Usai pensiun dari panggung sepak bola Kaka mengungkapkan pengalamannya ketika bermain untuk tim peraih 13 gelar Liga Champions.Kaka mengatakan, ada dua faktor mengapa dirinya gagal untuk menunjukkan permainan terbaik."Masalah utama saya di Real Madrid adalah cedera dan kemudian ketika saya kembali, Jose Mourinho ada di sana, ujar Kaka.

photo
Angel Di Maria

Kembali ke klub asal I Manchester United. Sepeninggalan Sir Alex Ferguson, Manchester United begitu royal untuk mengucurkan dana besar guna mendapatkan pemain bintang yang secara instan diprediksi bisa kembali mengangkat performa tim.Namun, kesalahan terjadi kembali ketika mereka mendaratkan winger asal Argentina, Angel Di Maria.

Manchester United membeli Di Maria pada 2014 dari Real Madrid.Bahkan saat itu ia memecahkan rekor transfer Liga Primer Inggris yakni senilai 59,7 juta poundsterling.Sayang, Di Maria hanya bertahan semusim, ia kemudian dilepas ke PSG dengan harga 44 juta poundsterling.Saat itu Di Maria diklaim sebagai pembelian terburuk Iblis Merah.

Lebih lanjut, kampiun Liga Champions musim lalu Liverpool sempat melakukan blunder dengan mendatangkan Andy Carroll dari Newcastle United seharga 35 juta poundsterling pada 2011. Carroll didatangkan untuk menggantikan peran bintang Anfield sebelumnya, Fernando Torres. Sayangnya, si striker yang terkenal dengan kuncir kudanya hanya bertahan satu setengah musim dan menyumbang 11 gol. (anggoro pramudya, ed:citra listya rini)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement