Jumat 23 Aug 2019 22:12 WIB

Jojo Kecewa Gagal Capai Target di Kejuaraan Dunia

Jonatan Christie tersingkir di babak perempat final dari pemain asal India.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie

REPUBLIKA.CO.ID, BASEL -- Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie kecewa atas kegagalannya melaju ke semifinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, setelah kalah dari pemain India, Sai Praneeth, 22-24, 14-21, di Basel, Swiss, Jumat (23/8). Kekalahan ini membuat Indonesia gagal mencapai target hingga semifinal di nomor tunggal putra.

"Sebenarnya cukup disayangkan, karena ini merupakan salah satu target saya juga. Apalagi kemarin pelatih sudah bilang targetnya ke semifinal. Dan sebenarnya tinggal satu langkah lagi saya menginjakkan ke semifinal. Tapi ternyata harus sampai di sini," ujar Jojo, sapaan akrabnya, usai pertandingan, dikutip dari laman resmi PBSI.

Baca Juga

Dia mengakui sejak awal sempat ragu dalam menerapkan pola permainan dan strategi. Sai Praneeth juga berhasil memanfaatkan keraguannnya itu. Selain itu, adanya masalah pada engkel kakinya ketika skor 22-22 pada gim pertama turun menjadi alasan Jojo tak maskimal pada pertandingan tersebut.

MenurutNYA, satu kali engkelnya sempat berbunyi. Persoalan tersebut sempat dialami Jojo sebelumnya sehingga mengalami trauma. Pada gim kedua, pemain peringkat empat dunia itu tak bisa berbuat banyak dan kalah jauh 14-21. "Jadi di game kedua tadi tempo permainan saya sedikit kendor. Karena memang agak ngilu kalau buat reflek. Apalagi kalau bola-bola jauh, biasanya kan kita harus maksa. Tapi tadi benar-benar kalau reflek sedikit, sudah berasa," katanya.

Dia mengungkapkan sejak Indonesia Open kaki kirinya sudah bermasalah ketika melawan Vittinghus dan sempat berbunyi. Pada H-2 berangkat ke Swiss, Jojo mengaku mengalami masalah pada kaki kanannya. Kendati demikian, Jojo tetap bersyukur atas hasil yang diraihnya pada Kejuaraan Dunia kali ini.

Setelah ini, Jojo akan fokus memulihkan masalah pada kakinya karena hal ini sudah yang kedua kalinya. Jojo tak ingin kasus seperti ini terulang ketika di Olimpiade nanti. Dia mengklaim kekalahan ini 50-50 diakibatkan oleh masalah kaki dan keragu-raguannya dalam menerapkan pola permainan dan strategi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement