REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duel antara Khabib Nurmagomedov melawan Dustin Poirier dalam ajang UFC 242 akan digelar pada 7 September 2019 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Pertarungan ini untuk memperebutkan juara dunia kelas ringan.
Ini menjadi laga pertama bagi Nurmagomedov usai terakhir kali berada di dalam pentagon saat mengalahkan Conor McGregor di UFC 229 pada Oktober tahun lalu. Petarung asal Rusia itu mendapat hukuman larangan tampil selama sembilan bulan oleh Nevada State Athletic Commission (NSAC) karena terlibat perkelahian usai menang TKO melawan McGregor.
Sejauh ini, Nurmagomedov memiliki rekor belum pernah terkalahkan dalam 27 pertarungan di atas pentagon. Delapan kemenangan di antaranya diraih dengan TKO. Pertemuannya dengan Dustin Poirier ini menjadi peluang bagi Nurmagomedov untuk memperpanjang catatan tanpa kekalahan. Namun, di sisi lain, ini juga menjadi motivasi bagi Poirier untuk menjadi orang pertama yang dapat mengalahkan Nurmagomedov.
Calon lawan Nurmagomedov ini merupakan pemegang gelar juara UFC kelas ringan sementara. Dari total 31 kali pertarungannya, Piorier yang berasal dari Amerika Serikat mampu meraih 25 kemenangan, 12 di antaranya diraih dengan TKO. Ia juga mempunyai catatan meraih kemenangan empat kali berturut-turut atas lawan yang bisa dikatakan tidak mudah untuk dikalahkan dan termasuk mantan pemegang gelar, yakni Anthony Pettis, Eddie Alvarez, Justin Gaethje, dan Max Holloway.
Piorier optimistis bisa mengalahkan Khabib pada pertarungan tersebut. Menurutnya, hal yang terpenting yang harus terus dijaga secara konsisten adalah rasa percaya diri. "Selalu tampil percaya diri setiap hari, entah hari sebelumnya baik atau buruk, saya harus tetap setia pada jalur untuk menjadi petarung terbaik. Itu adalah motivasi yang terus saya dorong pada diri saya. Saya pikir kepercayaan diri dan konsistensi adalah apa yang membuat saya berada di sini," kata Piorier dikutip dari Mirror, Kamis (29/8).
Di samping itu, Piorier merasa senang mengetahui dirinya akan berada di arena untuk memperebutkan gelar juara melawan Khabib Nurmagomedov. Dia menyebut ini merupakan momen yang berarti dalam hidupnya. Sebab, ini menjadi kesempatan baginya untuk benar-benar melakukan sesuatu yang hebat.
Pada pertarungan itu, Nurmagomedov lebih difavoritkan dan mendapat dukungan besar dari penggemar. Tapi, Piorier lebih memperdulikan gelar yang akan direbutnya dari pertandingan itu.
"Orang-orang ini membangun sebuah arena untuk kami bersaing. Saya melakukan perjalanan melintasi dunia dalam laga terbesar yang bisa saya lakukan dan pergi ke sana untuk melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan. Saya memiliki kesempatan menjadi hebat, dan saya mendekatinya, dan saya sangat gembira dengan semua ini. Saya tak sabar menunggu," kata Piorier berapi-api. "Saya akan pergi ke sana dan melakukan apa yang belum dilakukan dan memberikan kekalahan pada catatan Khabib untuk semua underdog di seluruh dunia."
Piorier bertekad akan menunjukkan kepada semua orang apa arti dari sebuah keyakinan. Percaya pada kemampuan diri sendiri dan bekerja keras, fokus, dan terus menjaga tekad itu, maka ia akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Menurutnya hal itu yang harus terus Ia jaga terutama dalam 25 menit selama berada di pentagon.
"Saya akan menunjukkan kepada semua orang bahwa jika Anda percaya, Anda bisa menjadi hebat, dan itulah yang baru saja saya bicarakan. Saya memiliki peluang nyata untuk menjadi hebat dengan semua orang yang menonton, juga melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan, dan saya tidak akan membiarkan ini lolos dari tangan saya," tegas Piorier.