Rabu 04 Sep 2019 10:45 WIB

Sebagian Ultras Inter Bela Fan Cagliari yang Dianggap Rasis

Sebagian Ultras Inter Milan menyebut aksi fan Cagliari merupakan suatu kebiasaan.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Fan Inter Milan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Fan Inter Milan

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Ultras Inter Milan membela suporter Cagliari setelah dianggap melakukan aksi rasis kepada striker Inter, Romelu Lukaku. Menurut pendukung Inter, teriakan yang menyerupai suara monyet itu merupakan bentuk dukungan terhadap Cagliari.

Pernyataan itu disampaikan kelompuk ultras yang menamakan diri L'Urlo della Nord di laman Facebook. Dalam tulisannya, mereka menyebut aksi yang dilakukan fan Cagliari merupakan suatu kebiasaan.

Baca Juga

Berikut petikan pernyataan seperti yang dikutip Football Italia, Rabu (4/9).

"Hai Romelu, kami menulis ini mewakili Curva Nord yang telah menyambut kedatanganmu di Milan. Kami memohon maaf atas apa yang terjadi di Cagliari sebagai bentuk tindakan rasis."

"Kamu harus mengerti jika Italia bukan seperti negara Eropa Utara kebanyakan yang menganggap rasisme adalah masalah yang nyata. Kami paham hal itu terlihat rasis untukmu, tapi kenyataanya tidak seperti itu. Di Italia, kami menggunakan beberapa cara untuk mendukung tim kami sekaligus membuat tim lain gugup. Bukan untuk rasis, tapi untuk mengacaukan lawan."

“Kami pendukung yang berasal dari berbagai etnis dan terbuka pada pemain dari manapun. Tapi, kami selalu menggunakan cara itu di masa lalu, mungkin juga di masa depan. Kami tidak rasis, begitu juga pendukung Cagliari."

“Kamu harus paham, di semua stadion pendukung berteriak untuk timnya sekaligus tim lawan bukan sebagai bentuk rasisme, tapi bantuan untuk timnya. Tolong pahami sikap pendukung di Italia sebagai bentuk menghargai kenyataan mereka khawatir timnya kebobolan, bukan karena mereka benci dan rasis."

“Rasisme yang sebenarnya sangat berbeda. Pendukung di Italia paham betul seperti apa rasisme. Saat kamu berkata rasisme mesti dilawan, kamu bisa membantu menghadapi represivitas pihak lain yang menyerang mereka termasuk kami. Masalahnya bukan di teriakannya, tapi sikap negara lain."

“Kami sangat sensitif dan inklusif kepada semua orang. Kami menjamin banyak anggota suporter yang berasal dari berbagai ras dan belahan Italia lainnya yang datang untuk sama-sama mendukung tim. Tolong jelaskan apa itu rasisme dan katakan pendukung di Italia tidak rasis."

“Perlawanan sebenarnya terhadap rasisme harus dimulai dari sekolah, bukan stadion. Fan tetaplah fan yang punya caranya masing-masing untuk mendukung timnya, itu cara hidup mereka. Kami jamin apa yang mereka lakukan bukanlah seperti yang terlihat dan akan dilakukan di kehidupan nyata."

“Suporter di Italia mungkin tidak sempurna, kami dapat memahami sikapmu karena perbuatan itu. Tapi mereka tidak berniat untuk rasis. Sekali lagi, selamat datang Romelu."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement