Senin 09 Sep 2019 16:01 WIB

Mantan Komisioner KPAI Nilai PB Djarum tak Eksplotasi Anak

'Kalau ada logo Djarum adalah eksploitasi anak, eksploitasi seperti apa?'

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Pembukaan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di GOR Satria, Purwokerto, Jawa Tengah, Ahad (8/9).
Foto: dok. PB Djarum
Pembukaan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di GOR Satria, Purwokerto, Jawa Tengah, Ahad (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Komisioner KPAI periode 2014-2017 Erlinda menilai audisi umum beasiswa bulu tangkis yang dilakukan oleh Djarum Foundation tak memuat unsur eksploitasi terhadap anak. Menurutnya, audisi bulu tangkis oleh Djarum Foundation itu merupakan salah satu program pembibitan minat dan bakat terhadap anak bangsa.

"Satu sisi betul di situ adalah rokok, tetapi di satu sisi di sini adalah pembibitan terhadap anak bangsa kita. Audisi di sini, saya katakan secara jelas, tidak ada eksploitasi anak," ujar Erlinda usai bertemu Kepala KSP Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (9/9). 

Terkait tudingan PB Djarum mengeksploitasi anak, Erlinda justru mengaku heran. Karena itu untuk menyikapi polemik ini, kata dia, ia meminta seluruh pihak untuk bersikap bijaksana. 

"Kalau pun dikatakan KPAI bahwa di badan mereka ada logo-logo Djarum itu adalah ekspolitasi terhadap anak, tetapi eksploitasi seperti apa?" kata dia. 

photo
Erlinda (Republika)

Erlinda mengatakan, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko juga meminta agar KPAI bersikap lebih bijaksana. Moeldoko meminta agar ada mediator yang menengahi masalah ini sehingga tak mematikan wadah penampung minat dan bakat anak-anak. 

Erlinda menilai, audisi umum bulu tangkis tersebut dapat diganti nama tanpa menggunakan nama dari Djarum Foundation. Misalnya saja audisi bulu tangkis anak berprestasi, dll. 

"Jadi, berharap bahwa rekan seperjuangan perlindungan anak, mari kita kedepankan kepentingan terbaik untuk anak itu tidak hanya dari PP, karena PP juga buatan manusia, dan bisa saja salah, kita juga bisa lihat perlindungan anak," ujar Erlinda. 

Sebelumnya, Djarum Foundation memutuskan menghentikan audisi umum beasiswa bulu tangkis pada 2020 nanti. Keputusan ini sudah bersifat final. 

Keputusan Djarum Foundation ini menyusul permintaan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar Djarum menghentikan penggunaan anak sebagai media promosi citra merek dagang rokok Djarum melalui audisi beasiswa bulu tangkis. Audisi umum yang digelar Djarum Foundation ini dilakukan setiap tahun sejak 2006 lalu di sejumlah kota di Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement