Selasa 10 Sep 2019 01:10 WIB

Susy Susanti: Bulu Tangkis Butuh Regenerasi

Audisi umum bisa menjadi cara untuk meregenerasi atlet bulu tangkis.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Susy Susanti
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Susy Susanti

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Susy Susanti mendukung langkah PB Djarum dalam melaksanakan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis. Ia menyatakan, audisi umum bisa menjadi cara untuk meregenerasi atlet.

Mantan atlet bulu tangkis ini paham bagaimana sulitnya menemukan bibit muda berbakat. Apalagi, dari sektor putri yang selama ini mundur beberapa langkah dari sektor putra.

"Dengan adanya audisi ini kami bisa memantau bibit-bibit potensial. Karena membina itu tidak instan ya. Butuh jangka waktu yang cukup panjang," kata Susy di GOR Satria, Purwokerto, Senin (9/9).

Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI ini, atlet muda harus bisa memanfaatkan semaksimal mungkin kesempatan yang ada. Karena kejuaraan junior tingkat dunia pun bisa menjadi awal untuk masa depan nanti. "Kami sedang dalam fokus mencari bibit. Kalau kami kalah, selain kami diadili, kami dibully juga. Sekarang kami kerja keras, mencari bibit, kami bisa membina, agar kejayaan bisa didapatkan kembali," jelasnya.

Susy mengakui bulu tangkis menjadi salah satu cara Indonesia mendapat perhatian di mata dunia. Semuanya diawali dari audisi terlebih dahulu. "Ini bisa memudahkan lagi agar PBSI lebih mudah memantau atlet-atlet berpotensi," kata dia.

Susy menceritakan bagaimana Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memberikan target untuknya menyiapkan atlet untuk youth olimpic. Dengan tidak adanya pembinaan, maka potensi mencari atlet muda hanya angan-angan semata.

Susy berharap, dengan adanya audisi umum ini, PBSI bisa memantau atlet muda berbakat. Ia mencontohkan banyaknya atlet muda yang tidak terjamah karena adanya halangan, seperti ekonomi keluarga yang tidak mendukung. "Kita saling membantu dan mendukung, bagaimana caranya mencapai satu prestasi yang kita banggakan lewat bulu tangkis," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement