REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim basket mahasiswa putra dan putri Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siap berpartisipasi pada kejuaraan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2019 yang rencananya akan digelar di Jakarta 13-25 September 2019 ini. Meskipun demikian, skuat yang baru dibentuk sekitar dua bulan tersebut tak mau mematok target terlalu tinggi.
"Kami akan bermain nothing to lose. Sebisa mungkin lolos dari grup," ujar Pelatih tim basket mahasiswa DIY, Alfa Hari Kusumanegara, saat berkunjung ke kantor Republika perwakilan DIY-Jateng, Selasa (10/9).
Untuk tim basket putri, kata Alfa, sebenarnya pihaknya diberi target meraih medali perunggu. Akan tetapi, menurut dia, target tersebut pun bakal sulit diraih mengingat provinsi-provinsi lain juga akan mengirimkan tim-tim terbaiknya. Sejumlah rival yang bakal sulit dihadapi di antaranya tim basket mahasiswa dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
"Apalagi persiapan tim kami cukup mepet. Berbeda dari calon-calon lawan kami nanti yang rata-rata sudah mempersiapkan tim selama lebih dari satu tahun," ujar Alfa.
DIY terakhir kali mengirimkan tim basket pada Pomnas 2013. Pada 2015 dan 2017, mereka urung tampil karena berbagai alasan. "Itu juga menjadi faktor mengapa kami tak mau memberi target muluk-muluk," ujar Alfa yang mengantarkan tim basket UGM berprestasi pada Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (Pomda) 2019 lalu.
Alfa hanya berharap keikutsertaan tim basket mahasiswa DIY pada Pomnas 2019 kali ini ikut berkontribusi membuat dunia perbasketan di DIY menggeliat kembali. "Kami ingin membuktikan bahwa basket DIY belum mati," ujarnya.
Manajer tim basket mahasiswa DIY, Pramusinto Nugroho Dewa, menambahkan sebanyak 24 pemain, yang terdiri dari 12 putra dan 12 putri, siap diberangkatkan ke Jakarta akhir pekan nanti. Mereka terdiri dari 10 mahasiswa UGM, delapan mahasiswa Universitas Atmajaya, dua pemain UNY, dan satu pemain dari Universitas Sanata Dharma. Beberapa nama di antaranya adalah Hilrius Brian, Daffa Afif Akbar, Avin Kurniawan, Lalu Rizky Putra Perdana, Ismi Anggini, dan Felicia Amanda.
"Mayoritas memang pemain yang tampil gemilang saat Pomda," kata Dewa.
Dewa menambahkan, setelah Pomnas 2019, ia berharap tim yang merupakan bentukan dari Badan Pembina Olahraga Mahasiswa (Bapomi) DIY dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY masih bisa dipertahankan. Hal itu dikarenakan ke depan masih banyak kejuaraan yang akan diselenggarakan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
