REPUBLIKA.CO.ID, IRAN -- Fan sepak bola di Iran memprotes larangan wanita menonton di stadion. Larangan ini diberlakukan oleh Pemerintah Iran.
Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menyampaikan, dalam waktu dekat akan membicarakan masalah ini dengan Pemerintah Iran. Pengumuman FIFA itu keluar sepekan usai seorang wanita yang merupakan fan sepak bola Iran, Sahar Khodayari, membakar diri hingga tewas.
Khodayari diputuskan hakim dipenjara enam bulan akibat mencoba masuk stadion dengan berpakaian layaknya pria. Namun belum sempat menjalani hukuman, ia memilih membakar diri. Kematian Khodayari mengundang empati dari seluruh dunia.
"Delegasi FIFA akan pergi ke sana secepatnya untuk menilai persiapan atas perizinan wanita menonton sepak bola di stadion. Khususnya untuk laga penyisihan Piala Dunia dalam waktu dekat ini, pada bulan Oktober," tulis keterangan resmi FIFA pada AFP dilansir Kamis (12/9).
Sayangnya, FIFA tak menyebut tanggal pasti kunjungan tersebut. Tapi diperkirakan, FIFA mendatangkan perwakilan dari departemen kompetisi dan departemen keamanan.
Sejak 1981, Iran memang melarang wanita menonton sepak bola di stadion. Alasannya, wanita harus dilindungi dari pengaruh maskulin pria. Hanya saja, larangan ini tak tertulis secara hukum, melainkan hanya norma yang dipaksakan.