Kamis 12 Sep 2019 17:18 WIB

PB Djarum Apresiasi Pertemuan dengan KPAI

PB Djarum berharap pertemuan dengan KPAI, bisa menghentikan polemik di masyarakat.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah warga beraktivitas di depan GOR PB Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Senin (9/9/2019).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Sejumlah warga beraktivitas di depan GOR PB Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Senin (9/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan PB Djarum Lius Pongoh mengapresiasi pertemuan dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Kemenpora dan PBSI di kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (12/9). PB Djarum berharap pertemuan itu bisa menyelesaikan polemik soal audisi umum beasiswa bulutangkis.

"Kami apresiasi Bapak Menpora atas peran beliau memimpin rapat ini kami KPAI dan PB Djarum bisa berembug bareng dan menyepakati beberapa hal," katanya.

Baca Juga

Lius menyampaikan, ada atau tidak adanya Peraturan Pemerintah No. 109 tahun 2012, audisi bulutangkis akan tetap berjalan dan mengikat. Ia berharap, publik jernih melihat polemik yang terjadi agar menumbuhkan pengembangan prestasi di bidang bulutangkis semakin baik.

Luis menegaskan pihaknya tidak ingin menjadi pihak yang melanggar undang-undang dan KPAI sudah sepakat untuk menarik surat yang diterbitkan KPAI.  "Untuk tahun 2019 kami akan tetap berjalan untuk audisi karena sesuai agenda masih ada tiga kota yakni Solo, Surabaya dan Kudus untuk tahun 2020 kami akan konsolidasi internal terlebih dahulu," ujarnya.

Namun, PB Djarum sepakat untuk menghilangkan unsur 'Djarum' menjadi 'Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis' di tahun 2019.  Kesepakatan itu dibuat setelah beberapa pihak terkait saling bertemu di kantor Kemenpora RI, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9). Para pihak sepaham menghadirkan jalan tengah untuk mengakhiri perdebatan di masyarakat.

Dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Ketua KPAI Susanto, Sekjen PBSI Achmad Budiharto, Pengurus PB Djarum Lius Pongoh, dan Menpora RI Imam Nahrawi, alasan utama adanya kesepakatan itu karena mempertimbangkan ketersediaan atlet bulut angkis usia muda secara selektif dan berjenjang. Ini agar langkah tersebut berkontribusi bagi proses pembibitan atlet bulu tangkis nasional.

PB Djarum sepakat untuk mengubah nama yang semula 'Audisi Umum Beasiswa PB Djarum 2019' menjadi 'Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis' tanpa menggunakan logo, merek dan brand image Djarum.

Kemudian, KPAI setuju untuk mencabut surat KPAI tanggal 29 Juli 2019 tentang permintaan pemberhentian Audisi Umum Beasiswa Djarum. Pihak yang berselisih juga setuju untuk membicarakan lebih lanjut terkait audisi PB Djarum di tahun 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement