REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Persija Jakarta Julio Banuelos enggan memikirkan ultimatum pemecatan dari manajemen Macan Kemayoran. Banuelos lebih memilih untuk fokus menatap laga melawan PSIS Semarang pada Ahad (15/9).
"Saya tidak memikirkan hal lain, (tapi) bagaimana tim ini bisa menang di laga esok," ujar Banuelos di Jakarta, Jumat (13/9).
Laga yang akan digelar di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi ini menjadi penentuan nasib Banuelos. Apabila kalah maka manajemen akan langsung mendepaknya.
CEO Persija Ferry Paulus sudah mulai geram dengan rentetan hasil negatif yang dialami Persija. Dalam lima laga terakhir, klub berjuluk Macan Kemayoran itu hanya mengantongi satu kemenangan, dua imbang, dan dua kalah.
Saat ini, Persija terpuruk di posisi dua terbawah klasemen sementara dengan raihan 14 poin dari 15 laga yang telah mereka lakoni. Agar kembali mendapatkan kepercayaan dari manajemen dan suporter, laga melawan PSIS nanti wajib meraih poin penuh.
"Kami sangat bangga dengan sikap para pemain. Kami tahu besok laga yang penting. Saya harap kami besok bisa memenangkan laga," kata Banuelos.
Sebelumnya, manajemen Persija Persija Jakarta sudah menentukan sikap pasca hasil kekalahan 2-0 dari Persipura Jayapura pada Rabu (11/9). Langkah ini merupakan bentuk evaluasi dari pihak manajemen bersama pelatih, ofisial serta pemain.
Satu langkah yang diambil oleh manajemen terhadap pelatih Julio Banuelos yakni memberikan kesempatan satu kali lagi dalam menangani Macan Kemayoran. Bila gagal meraih hasil kemenangan di laga kandang melawan PSIS, kerjasama dengan arsitek asal Spanyol itu dipastikan akan berakhir.
“Persija memberikan kesempatan satu pertandingan lagi kepada Julio Banuelos dan Asisten Pelatih, Eduardo Perez. Bila gagal menang melawan PSIS nanti, mereka akan mundur dari kursi juru taktik,” ujar CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus.