Ahad 15 Sep 2019 00:44 WIB

F1 Singapura Terancam Batal Akibat Kabut Asap Indonesia

Kabut asap berdampak pada jarak pandang, kesehatan, dan masalah operasional.

Singapura yang pada akhir pekan ini akan menggelar ajang balap mobil F1 terlihat di selimuti asap.
Singapura yang pada akhir pekan ini akan menggelar ajang balap mobil F1 terlihat di selimuti asap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Balapan Formula 1 (F1) Singapura di Sirkuit Marina Bay, pekan depan, 20-21 September 2019, terancam batal. Ini mengingat semakin parahnya kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia.

“Kondisi udara semakin buruk akibat kabut asap yang menyelimuti langit Singapura sore ini,” demikian disampaikan Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA) seperti dikutip AFP, Ahad (15/9). “Kondisi ini disebabkan karena adanya kiriman kabut asap akibat kebakaran hutan yang terbawa angin dari Pulau Sumatra ke Singapura.”

Baca Juga

NEA menyatakan bahwa Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Singapura semakin memburuk dan sudah mencapai angka 112 di beberapa daerah pada Sabtu (15/9) malam. Indeks 101-200 termasuk dalam kategori tidak sehat. Maka, NEA pun menyarankan warganya untuk tidak beraktivitas di luar ruangan terlalu lama.

Akibat kabut asap itu, beberapa warga Singapura terlihat menggunakan masker. Namun, kondisi itu belum mengganggu aktivitas sehari-hari warga.

Panitia penyelenggara F1 Singapura mengatakan, ada kemungkinan kabut asap adalah penyebab utama yang menghalangi keberlangsungan balapan jet darat tahun ini.

“Rencana sudah dirumuskan dan didiskusikan dengan stakeholder, pemerintah setempat dan komunitas F1,” kata penyelenggara F1 Singapura. “Kabut asap berdampak pada jarak pandang, kesehatan masyarakat, dan masalah operasional, maka F1 Singapura akan bekerja sama dengan instansi terkait sebelum membuat keputusan mengenai kelanjutan even tersebut.”

Negara tetangga, Malaysia, juga terkena imbas kabut asap itu. Kualitas udara di sebagian kota termasuk Kuala Lumpur sudah masuk ke dalam kategori tidak sehat akhir-akhir ini. Sebelumnya, pada 2015 silam, ISPU sempat mencapai kategori sangat berbahaya dengan level di atas 300 dan menyebabkan beberapa sekolah terpaksa diliburkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement