Ahad 15 Sep 2019 21:37 WIB

Spanyol Jadi Juara FIBA World Cup 2019

Spanyol mengalahkan Argentina di partai final dengan skor 95-75.

Rep: Fitriyanto/ Red: Bayu Hermawan
Piala Dunia FIBA 2019
Foto: FIBA
Piala Dunia FIBA 2019

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Spanyol berhasil menjadi juara FIBA World Cup 2019. Spanyol mengalahkan Argentina dengan skor 95-75 dalam laga final yang berlangsung di Wukesong Arena, Beijing, China, Ahad (15/9).

Timnas Spanyol tampil gemilang sejak awal pertandingan. Di kuarter pertama, Spanyol unggul 23-14 atas Argentina, saat separuh laga keunggulan semakin menjauh 43-31.

Baca Juga

Akhir kuarter tiga Spanyol semakin menjauh dengan skor 66-47. Upaya Argentina untuk mengejar di kuarter akhir, tak berhasil. Spanyol menutup pertandingan dengan skor 95-75. Hasil ini membuat Spanyol berhak atas Medali Emas.

Guard Spanyol Ricky Rubio keluar sebagai pemain terbaik dengan mencetak 27 poin, tujuh rebound dan tiga assist. Gelar juara ini juga sangat istimewa bagi pemain Spanyol,  Marc Gasol yang mampu mengawinkan gelar NBA yang diraihnya tahun ini bersama Toronto Raptors

 

Disela-sela laga puncak final Spanyol melawan Argentina ini  Indonesia bersama Filipina dan Jepang menerima Bendera Simbolis Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Bola Basket 2023. Dengan di terimanya bendera simbolis tuan rumah Kejuaraan dunia FIBA 2023. Kesiapan Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Bola Basket (FIBA World Cup) 2023 mendatang akan semakin diintensifkan.

Indonesia yang diwakili Erick Thohir sebagai anggota FIBA Central Board dan Danny Kosasih, Ketua PB Perbasi menerima bendera FIBA dari Yao Ming dan Kobe Bryant. Erick dan Danny menerima bendera bersama perwakilan dari Filipina, Manuel Pangilinan serta wakil dari Jepang, Yuko Mitsuya.

"Penyerahan bendera FIBA tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia, dan juga Filipina serta Jepang, harus semakin intensif mempersiapkan diri untuk menggelar FIBA World Cup 2023. Sejak peninjauan FIBA ke Indonesia, pada Juli lalu untuk melihat venue pertandingan di Britama Arena-Mahaka Square di Jakarta dan hotel untuk tim tamu dan wasit FIBA, kami sudah siap sebagai tuan rumah. Fokus kami saat ini, mempersiapkan timnas yang bisa bersaing di level kejuaraan dunia," ujar Erick Thohir dari Beijing, Ahad malam.

Erick Thohir juga menambahkan bahwa organisasi yang dipimpin Horacio Muratore itu juga takjub dengan keseriusan Indonesia. Erick menyatakan Indonesia tak hanya ingin sukses sebagai penyelenggara melainkan juga ingin menjadi peserta Piala Dunia Basket 2023.

"Handover bendera ini sebagai titik NOL dimulainya persiapan pelaksanaan Piala Dunia 2023, artinya Indonesia harus mulai serius mempersiapkan diri. Pelaksanaan yg baik di china bisa menjadi barometer bagi penyelenggaraan piala dunia 2023 untuk berusaha lebih baik lagi. Dengan tiga negara sebagi tuan rumah penyelenggaraan dan dengan keunikan masing masing negara harus dapst menjadi kekuatan yang dapat memberikan memorable experience tidak hanya bagi pemain tetapi untuk setiap penonton dan fans basket di seluruh dunia," jelas Erick.

Dalam sebuah wawancara melalui telepon Erick Thohir juga berharap dengan menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023 Indonesia bisa meningkatkan prestasi basket. "Sedangkan untuk jangka panjang kita ingin basket di Indonesia menjadi industri," ucapnya.

Mengomentari negara mana saja yang nanti akan bermain di FIBA World Cup 2023 di Jakarta. Menurut Erick Thohir akan ada delapan negara. "Saya rasa nanti Indonesia ada dua grup  yang terdiri delapan negara. Kita berharap Amerika bisa main di Indonesia. Undian pembagian grup nya sendiri biasanya satu tahun jelang kejuaraan dunia FIBA 2023 digelar," katanya.

Dalam rangka persiapan, timnas basket Merah Putih akan ikut serta dalam turnamen di Chinese Taipei pada September 2019 dan tampil di Indonesia Basketball League (IBL) 2020 hingga babak reguler. Selain itu, timnas basket Indonesia juga akan mengikuti Kualifikasi Piala Asia FIBA 2021. Dalam kualifikasi tersebut, Indonesia tergabung di grup A bersama Filipina, Thailand, dan Korea Selatan.

Sebanyak 24 negara yang terbagi dalam 6 grup akan berpartisipasi dalam kualifikasi FIBA Asia Cup 2021. Dua tim teratas masing-masing grup langsung meraih tiket putaran final. Enam negara di peringkat ketiga klasemen akan menjalani putaran kedua untuk memperebutkan empat slot dari total 16 peserta. Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 digelar dengan format kandang-tandang pada akhir November hingga awal Desember 2019, dan Februari 2020.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement