REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Penyelenggara GP Singapura menyiapkan beberapa hal untuk mengantisipasi dampak polusi asap, yang mengancam jalannya seri balap Formula One (F1) di Sirkuit Marina Bay Street, Ahad (22/9) mendatang. Gangguan asap dari kebakaran hutan dan lahan di Sumatera sempat membuat GP Singapura batal dilaksanakan.
Dalam sebuah pernyataan kepada Motorsport, juru bicara Singapore GP akan memberi informasi berkala tentang kualitas udara melalui laman internet, aplikasi gawai, layar besar di sirkuit dan komunikasi radio kepada para pembalap yang sedang berlomba.
Selain itu, pos siaga pertolongan pertama akan disediakan di sekitar sirkuit selama balapan. Panitia juga menyediakan masker N95 berbayar yang bisa dibeli dan digunakan penonton.
"Situasi asap dapat terus berubah tidak hanya dari hari ke hari, tapi jam per jam. Untuk itu, kami tak bisa memprediksi kualitas udara pada akhir pekan nanti," kata Singapore GP seperti dikutip Motorsport.
"Kami akan terus bekerja sama dengan pihak pemerintah untuk memberi keputusan yang bisa diambil," ujarnya.
Sebelumnya, gangguan asap yang berasal dari Sumatera juga pernah membuat F1 Singapura hampir batal. Meski demikian, panitia memutuskan tetap menggelar lomba karena kualitas udara membaik menjelang hari pelaksanaan.
Saat ini, otoritas lingkungan hidup di Singapura menyatakan, udara di Negeri Singa itu berada pada level tidak sehat. Asap juga dikabarkan merambah hingga ke Malaysia dan membuat 500 sekolah di negeri jiran itu diliburkan.