Selasa 17 Sep 2019 21:13 WIB

Bos Juventus Mengaku Diperas Pendukung Fanatik

Ultras Juventus diduga mengancam menyanyikan lagu-lagu rasialis.

Presiden Juventus, Andrea Agnelli.
Foto: AP Photo
Presiden Juventus, Andrea Agnelli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bos Juventus Andrea Agnelli mengklaim klubnya telah diperas pendukung fanatiknya. Ultras Juventus diduga mengancam menyanyikan lagu-lagu rasialis jika tidak diberi tiket gratis.

Dua belas pemimpin kelompok-kelompok ultrasJuve ditangkap pekan lalu karena dugaan persekongkolan kriminal, pemerasan, pencucian uang dan kekerasan. Bianconeri bekerja sama dengan pihak berwajib untuk menyelidiki kasus ini dan Agnelli mengakui klubnya telah ditekan oleh fans fanatiknya sendiri.

Baca Juga

"Juve telah dipaksa untuk memenuhi permintaan ultras, karena khawatir pada kemungkinan dampak negatif seperti nyanyian rasials dan perilaku lain yang bisa menyebabkan denda, larangan atau penutupan curva (tribun)," kata Agnelli di Turin.

Penangkapan itu dilakukan menyusul banner bertuliskan "Curva Sud (Curva Selatan) telah mati" yang dibentangkan oleh kelompok ultras Drughi. Drughi disebut oleh deputi jaksa Patrizia Caputo sebagai organisasi bergaya militer yang anggota-anggotanya punya gaya hidup kekerasan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement