Rabu 18 Sep 2019 20:59 WIB

Gagal Jaga Keunggulan Atas Inter, Pelatih Slavia Kecewa

Slavia yang unggul hingga waktu normal usai akhirnya harus menerima hasil imbang 1-1.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Jindrich Trpisovsky
Foto: EPA-EFE
Jindrich Trpisovsky

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Slavia Praha nyaris mempermalukan Inter Milan pada laga perdana Grup F Liga Champions musim 2019/2020. Slavia yang unggul hingga waktu normal usai akhirnya harus menerima hasil imbang 1-1 pada laga di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu (18/9) dini hari WIB.

Sontekan penyerang Slavia Peter Olayinka pada menit ke-63 merobek jala Samir Handanovic. Saat kemenangan sudah di depan mata, tendangan Nicolo Barella menembus gawang Ondrej Kolar pada injury time. Wakil Serie A itu selamat dari kekalahan.

Baca Juga

Pelatih Slavia Jindrich Trpisovsky sangat kecewa timnya gagal mempertahankan keunggulan atas salah satu Raksasa Eropa. "Ini jarang terjadi. Jarang sekali Anda hampir meraih kemenangan tandang melawan tim besar seperti itu," kata  juru taktik 43 tahun, dikutip dari laman resmi UEFA.

Hal berbeda diutarakan bek kanan Slavia, Vladimir Coufal. Ia menilai hasil imbang ini cukup adil. Sebab, menurutnya Inter juga memiliki peluang emas meskipun hanya satu yang berujung gol.

"Kami membutuhkan lebih banyak pengalaman jika kami ingin memenangkan pertandingan seperti ini," ujar pesepak bola 27 tahun itu.

Pelatih tuan rumah Antonio Conte berang melihat hasil ini. Ia merasa anak asuhnya gagal menandingi agresivitas kubu lawan.

Conte melihat wakil Republik Ceska itu bermain dengan penuh intensitas. Nerazzurri, menurutnya, tidak menemukan solusi meredam situasi tersebut.

"Pada pertandingan lain, kami biasa menghadapi lawan yang menunggu kami, tapi saat ini Slavia menyerang kami. Kami berjuang, dan jujur saya tidak puas dengan kinerja kami," kata allenatore 50 tahun kepada Sky, dikutip dari Football Italia.

Conte menilai anak asuhnya belum menunjukkan jenis sepak bola seperti yang sering diperagakan di tempat latihan. Ia juga menyinggung sisi mentalitas.Partai seperti ini bisa memperkuat karakter pemain. Menurut Conte, itu bagian dari proses. Sehingga secara keseluruhan, ia siap bertanggung jawab.

"Di sini saya membantu para pemuda ini berkembang, jadi salahkan saya. Saya menolak berbicara individu hari ini. Semua kami tampil di bawah standar, dimulai dari saya," ujar eks arsitek Chelsea dan Juventus itu.

Ia mengaku membenci permainan bola panjang. Tapi dalam laga kontra Slavia, para pemain La Beneamata sering terpancing melakukan hal tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement