Kamis 19 Sep 2019 00:50 WIB

Ginting tak Ingin Terbebani Gelar Juara Bertahan China Open

Ginting akan bertemu Parupalli Kashyap dari India pada babak 16 besar.

Pebulu tangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting berusaha mengembalikan kok ke pebulu tangkis Mauritius Georges Julien Paul pada pertandingan babak pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Senin (19/8/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Pebulu tangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting berusaha mengembalikan kok ke pebulu tangkis Mauritius Georges Julien Paul pada pertandingan babak pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Senin (19/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pebulu tangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Gintinng mengaku tidak ingin terlalu memikirkan statusnya sebagai juara bertahan di turnamen China Open. Ia ingin lebih fokus pada jalannya pertandingan.

"Saya tidak mau memikirkan kalau saya juara bertahan, fokus pada (pertandingan) yang ini saja," ujar Ginting melalui keterangan tertulis PP PBSI yang diterima Antara di Jakarta, Rabu (18/9) malam.

Baca Juga

Usai mengalahkan Kenta Nishimoto pada babak pertama, Ginting akan bertemu Parupalli Kashyap dari India pada babak 16 besar. Menyikapi pertemuan itu, Ginting pun enggan merasa lebih unggul karena berbekal gelar sebagai unggulan ketujuh di turnamen ini.

"Mau lawan siapa pun sekarang tidak boleh lengah. Status unggulan hanya di atas kertas, di lapangan kan beda lagi. Kalau tahun lalu saya dapat undian berat, tahun ini pun juga tidak mudah," kata pebulu tangkis asal Cimahi, Jawa Barat menambahkan.

Ginting menyelesaikan laga pertamanya di China Open 2019 BWF World Tour Super 1000 dengan kemenangan rubber gim atas Nishimoto (Jepang) dengan skor 21-14, 19-21, 21-13. Dengan demikian, ia menyusul langkah Shesar Hiren Rhustavito dan Tommy Sugiarto yang sudah lebih dulu lolos ke babak kedua pada pertandingan hari Selasa.

Ginting bermain cukup baik pada babak pertama meski sempat tertinggal 1-5 pada gim pertama. Ginting mengejar dan menyamakan kedudukan. Pada gim kedua ia pun sempat ketinggalan di awal, akan tetapi ia mampu mengambil kendali permainan dan menghentikan Nishimoto. Namun sayangnya ia kemudian banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga gim kedua terlepas. 

Lalu pada gim ketiga ia langsung tancap gas dan tidak memberikan kesempatan pada Nishimoto untuk berkembang. "Pada gim ketiga, saya memanfaatkan pergerakan kaki lawan yang sudah tidak secepat sebelumnya. Saya tetap banyak menyerang, tapi variasikan dengan reli-reli panjang juga. Kalau di gim kedua saya kalah karena lawan bermain lebih agresif, lebih banyak inisiatif menyerang. Kondisi lapangan di gim kedua 'menang angin', jadi pola main dan strateginya beda lagi dengan di gim pertama," tutur Ginting.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement