REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski telah menjelma menjadi pesepakbola dan salah satu atlet terkaya di dunia, namun Cristiano Ronaldo tidak pernah melupakan orang-orang yang pernah membantunya. Baru-baru ini, bintang Juventus itu mencari pelayan restoran cepat saji, yang kerap menolongnya saat kelaparan sewakti kecil.
Saat sesi wawancara dengan jurnalis asal Inggris, Pier Morgan, Ronaldo menceritakan masa kecilnya yang hidup dalam kondisi kekurangan. Salah satu yang diungkapkan oleh Ronaldo adalah, bagaimana dirinya kerap ditolong oleh Edna dan pelayan restoran cepat saji ketika dirinya berusia 11 tahun.
Ronaldo mengatakan, Edna dan pelayan tersebut kerap memberinya burger untuk menganjal perut saat kelaparan usai berlatih sepak bola. "Kami lapar. Kami memiliki McDonald's di sebelah stadion dan kami mengetuk pintu dan bertanya apakah mereka punya sisa burger," kata Ronaldo kepada Morgan.
Ronaldo melanjutkan, Edna dan dua pelayan wanita lainnya kemudian kerap memberinya makanan. Kini, setelah dirinya meraih kesuksesan, Ronaldo mengungkapkan ingin membalas jasa kepada Edna dan dua pelayan wanita lainnya. Namun, menurutnya dirinya belum bisa menemukan keberadaan orang-orang tersebut, lantaran restoran cepat saji di dekat stadion tempat Ronaldo berlatih sepak bola sudah tidak ada lagi.
"Selalu ada Edna dan dua gadis lainnya. Saya tidak pernah menemukan mereka lagi. Saya bertanya kepada orang-orang di Portugal, mereka menutup McDonalds, tetapi jika wawancara ini dapat membantu menemukan mereka, saya akan sangat bahagia," ujarnya.
"Aku ingin mengundang mereka ke Turin atau Lisbon untuk datang makan malam bersamaku karena aku ingin mengembalikan sesuatu," ucapnya.
Selama wawancara, Ronaldo juga menangis ketika dia mengungkapkan bahwa dia merasa malu dan terisolasi setelah tuduhan pemerkosaan ditujukan kepadanya. Selain itu, Ronaldo juga menyesali kenyataan bahwa ayahnya, yang meninggal ketika pesepakbola bintang itu baru berusia 20, tidak pernah bisa menikmati kesuksesannya.