Senin 23 Sep 2019 19:03 WIB

Persaingan Cabor Gantolle di Pra PON XX Mulai Terpetakan

Untuk mengikuti PON XX, tiap daerah hanya bisa diwakili enam pilot.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Seorang peserta Kejuaraan terbuka Gantolle Piala Telomoyo V tahun 2019 mendarat di Desa Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
Foto: Bowo Pribadi.
Seorang peserta Kejuaraan terbuka Gantolle Piala Telomoyo V tahun 2019 mendarat di Desa Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID,  UNGARAN -- Hajat Kejuaraan Terbuka Piala Telomoyo V tahun 2019 atau Seri I Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Lintas Alam ini baru saja usai dihelat, di Gunung Telomoyo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Namun persaingan pada Kejuaraan Pra PON XX Papua 2020, yang akan berlangsung 15 hingga 20 Oktober di Bukit Batu Dua, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, disebut-sebut sudah terpetakan.

Sekretaris Umum Persatuan Gantolle dan Paralayang Indonesia (PGPI) Bidang Gantolle, Eris Budi Utomo mengatakan, PON XX Papua nanti hanya memberikan kuota 36 atlit untuk cabang Gantolle.

Namun tiap provinsi berhak mengirimkan maksimal delapan pilot (sebutan atlit Gantolle) untuk mengikuti kejuaran penyisihan PON XX. Namun untuk mengikuti PON XX, tiap daerah hanya bisa diwakili enam pilot.

“Kecuali tuan rumah Papua, yang bisa langsung lolos tanpa perlu mengikuti Kejuaraan Pra PON dan berhak mengirimkan paling banyak enam pilot,” jelasnya.

Humas dan Koordinator Media Piala Telomoyo V 2019, Tagor Siagian mengatakan, karena cabang olahraga (cabor) Gantolle PON XX Papua 2020 akan berlangsung di Bandara Sentani dan bukan di bukit atau di gunung, maka sistem lepas landas pilot yang digunakan adalah menggunakan teknik aerotowing.

Teknik ini atlit ditarik Gaantolle Bermotor (Microlight/Trike) hingga ketinggian sekitar 2.000 meter lalu dilepas. Hanya saja, tidak semua daerah memiliki pesawat Trike atau peralatan static towing, ditarik dengan motor diam yang dapat mengulur tali sepanjang 1.000 meter

“Jarangnya kejuaraan dengan aerotowing menyebabkan para atlit calon peserta PON harus meningkatkan latihan lepas landas dengan teknik tersebut,” ungkapnya.

Eris juga menambahkan, hasil Kejuaraan Piala Telomoyo kali ini juga telah menggambarkan sejauh mana persaingan yang bakal terjadi pada Pra PON nanti. Piala Telomoyo V 2019 disebutnya telah menjadi ajang pembuktian para bibit baru.

Sehingga mereka akan termotivasi apakah layak mewakili daerahnya pada PON mendatang atau tidak. Jawa Barat yang sangat kaya bibit penerbang, akan mendapat perlawanan ketat dari Sumatra Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Sumatra Barat bahkan tidak bisa dianggap remeh, karena daerah ini juga dikenal kaya bibit- bibit pilot berbakat yang bakal meramaikan persaingan,”  ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement