Selasa 24 Sep 2019 20:04 WIB

Terganggu Gas Air Mata, Kejuaraan Atletik Pomnas Diundur

Aparat kepolisian terus memukul mundur demonstran hingga di dekat Stadion Madya.

Situasi aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI pukul 16.58 WIB. Polisi terus memukul mundur mahasiswa dengan menggunakan gas air mata.
Foto: Republika/Prayogi
Situasi aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI pukul 16.58 WIB. Polisi terus memukul mundur mahasiswa dengan menggunakan gas air mata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggaraan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2019 pada cabang olahraga atletik sempat tertunda akibat bau gas air mata dan aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9). Namun, kejuaraan direncanakan akan tetap berjalan, meski mengalami pengunduran waktu.

Para mahasiswa yang melakukan demonstrasi di Gedung DPR/MPR RI dibubarkan oleh aparat kepolisian dengan gas air mata. Sehingga sebagian massa pun terkonsentrasi di Kompleks Gelora Bung Karno terutama di sepanjang Jalan Gerbang Pemuda.

Aparat kepolisian terus memukul mundur demonstran hingga di dekat Stadion Madya, yang merupakan tempat penyelenggaraan lomba cabor atletik. Mahasiswa yang pingsan juga sempat dievakuasi dan diizinkan petugas untuk masuk ke dalam area GBK karena aparat kepolisian terus memukul mundur dan menembakkan gas air mata.

Akibat keadaan yang belum kondusif dan gas air mata yang masih terus ditembakkan oleh polisi, panitia Pomnas pun memutuskan untuk memundurkan jadwal sesi malam yang seharusnya dimulai pukul 19.00 WIB menjadi pukul 20.00 WIB.

“Pertandingan tetap dilanjutkan hanya waktunya agak bergeser,” kata Technical Delegate Pomnas 2019 Umar Yono di Jakarta, Selasa.

Sementara salah satu pelatih dari Provinsi Sulawesi Tenggara Ashrif Ahmad mengatakan dengan adanya gas air mata akan sangat menganggu jalannya perlombaan.

“Ya tentu mengganggu atlet yang akan bertanding dong. Mata perih gimana mau konsentrasi,” kata Ashrif.

Hingga kini kawasan GBK masih terus dipenuhi mahasiswa yang menyelamatkan diri dan tembakan gas air mata pun masih terdengar. Karena kondisi yang kacau saat menyelamatkan diri, banyak di antara mahasiswi yang diangkut dengan ambulans maupun kendaraan masyarakat sipil di sekitar GBK.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement