Rabu 25 Sep 2019 12:51 WIB

Terpilihnya Messi Timbulkan Pro-Kontra

Messi memiliki pencapaian mentereng dari sisi individu sepanjang musim 2018/2019.

Lionel Messi
Foto: EPA-EFE
Lionel Messi

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN - Acara penganugerahan tahunan sederet tokoh terbaik Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) 2019 telah berlangsung. Seremoni penganugerahan tersebut dilaksanakan di Kota Milan, Italia, Selasa (24/9) dini hari WIB.

Lionel Messi menjadi pemenang di kategori pesepak bola pria. Ia menyisihkan sejumlah nama berkelas di tahap tiga besar. Ada Virgil van Dijk dan Cristiano Ronaldo.

"Saya ingin mendedikasikan penghargaan ini untuk keluarga saya, juga semua teman di klub," demikian tulisan Messi di akun Instagram pribadinya.

Kapten Barcelona ini juga menyinggung peran penggemar. Menurut dia, para fan terus mem bantu dirinya dan tim mengejar semua target yang dicanangkan.

Dengan demikian, sudah keenam kalinya Messi menjadi pemain terbaik dunia untuk satu musim kompetisi. Ia meninggalkan Ronaldo, yang baru mengoleksi lima gelar.

Penghargaan ini mulai dilaksanakan sejak 1991. Pada 2009, the Best FIFA Football Awards digabung dengan Ballon d'Or. Ada kerja sama antara FIFA dengan majalah France Football.

Mulai 2016, dua penghargaan tersebut kembali berjalan terpisah. Ballon d'Or kembali dihitung selama satu tahun kalender. Artinya, dari Januari hingga Desember. Berbeda dengan FIFA. Penghargaan ini tetap dinilai dari musim panas saat ini, ke musim panas tahun depan.

Terpilihnya Messi sebagai pemain terbaik FIFA 2019 menjadi kejutan. Maklum jika dibandingkan Ronaldo dan Van Dijk, ia kalah dalam jum lah gelar untuk tim selama musim panas 2018 hingga 2019. La Pulga memang berhasil meraih trofi La Liga.

Ia meloloskan Barca ke semifinal Liga Champions. Kemudian timnas Argentina ke babak empat besar Copa America 2019.

Namun, Van Dijk meraih gelar Liga Champions bersama Liverpool. Kemudian berstatus runner-up Liga Primer Inggris, juga peringkat kedua UEFA Nations League saat membela timnas Belanda.

Selanjutnya Ronaldo mendapat kan Piala Super Italia dan scudetto bersama Juventus. Kemudian menjadi kampiun UEFA Nations League dalam balutan konstum timnas Portugal. Secara statistik tim, CR7 dan Van Dijk lebih unggul dari Messi.

Namun, La Pulga memiliki pencapaian mentereng dari sisi individu sepanjang musim 2018/2019. Ia adalah pencetak gol terbanyak La Liga dan Liga Champions. Kemudian jika dibandingkan dengan semua top skorer liga-liga top Eropa, Messilah jawaranya.

Sah-sah saja, jika yang bersang kutan mendapat pengakuan pesepak bola pria nomor satu edisi terkini. Pro-kontra tetap ada. Namun, proses voting berjalan demokratis, tanpa ada campur tangan apa pun.

Para pemilik suara bebas menyatakan pendapatnya. Pemilik suara tersebut, antara lain, kapten timnas, pelatih, penggemar, dan wartawan. Keputusan tak bisa diganggu gugat.

"Orang-orang telah mem buat keputusan dan Anda harus menerima hasilnya. Sebagai pemain, saya tidak bisa dibandingkan dengan Messi karena kami sangat berbeda. Saya sangat bangga berada di sini," ujar Van Dijk legawa.

Sementara itu, timnas Portugal punya cara dalam membesarkan hati Ronaldo yang gagal memenangkan penghargaan pemain terbaik dunia. Lewat akun resmi Twitter-nya, @sele caoportugal, manajemen timnas Portugal mengunggah foto striker kebanggaannya tersebut.

Federasi Sepak Bola Portugal (SPF) tidak membuang-buang wak tu. Ketika Messi diumumkan sebagai pemenangnya, mereka langsung mengunggah foto Ronaldo dengan caption'THE BEST EVER'.

photo
megan rapinoe

Di kategori wanita, tak ada kejutan berarti. Megan Rapinoe menjadi pesepak bola wanita terbaik FIFA 2019. Penyerang tim nasional Amerika Serikat itu menyisihkan rekan senegaranya, Alex Morgan, dan bek timnas Inggris, Lucy Bronze.

Sepanjang musim 2018/2019, Rapinoe membuat catatan impresif. Ia membawa skuat Negeri Paman Sam menjadi juara dunia 2019 di Prancis. Dalam turnamen itu, ia terpilih sebagai top skorer dan pemain terbaik.

Jadi, sangat logis jika pesepak bola berusia 34 tahun itu menjadi yang terbaik di penghargaan bergengsi di Milan. Saat naik podium, ia memilih mengam panyekan perlawanan terhadap rasialisme. Tak kalah pentingnya ia meminta fokus FIFA terhadap sepak bola kaum perempuan ditingkatkan.

"Kami memiliki kesempatan unik menggunakan gameini untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Saya harap Anda menggunakan hati, melakukan sesuatu, kami memiliki hal yang luar biasa dalam ruangan ini,"ujar Rapinoe.

Penyerang klub Reign FC itu terkenal sebagai sosok yang sering bersuara keras terhadap berbagai keputusan FIFA. Salah satunya ketika FIFA menetapkan jadwal Piala Dunia Wanita 2019 berbarengan dengan final Copa America dan Gold Cup. Dalam konteks itu, Rapinoe meminta federasi menaruh fokus yang sama antara sepak bola pria dan wanita. (frederikus bata, ed:citra listya rini)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement