REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tidak ingin cepat puas setelah menyabet kesuksesan pada Korea Terbuka 2019. Mereka berhasil merebut gelar juara usai mengalahkan wakil Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, dalam dua gim langsung 21-16, 21-17, Ahad (29/9).
“Alhamdulillah bersyukur bisa menang hari ini (kemarin) di sini. Semoga kedepannya kami bisa konsisten,” kata Fajar dalam pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id di Jakarta.
Kendati bersyukur, Fajar dan Rian ingin langsung mengalihkan fokusnya pada turnamen berikutnya. "Setelah ini masih banyak turnamen yang harus kami jalani. Setelah pertandingan ini selesai, kami bukan juara lagi, harus berusaha lagi, latihan lagi," ujar Rian.
Bahkan, unggulan keenam asal Indonesia itu sempat tak menyangka dapat menang straight game atas lawannya. Sebab, mereka menilai wakil Jepang bukanlah tandingan yang mudah dikalahkan.
Fajar/Rian sempat tertinggal pada awal gim pertama. Namun, keduanya tak mengendurkan langkah untuk terus mengejar poin sehingga berhasil memenangi gim pertama dengan skor 21-16.
Pada gim dua, pertandingan berlangsung lebih ketat. Kedua pasangan memeragakan reli-relli panjang. Namun, Fajar/Rian yang memimpin poin sejak awal gim tampil lebih dominan sehingga berhasil menumbangkan lawannya di angka 21-17.
“Hari ini kami lebih percaya diri, lebih siap dan fokus apalagi kemarin habis menang dari mereka,” kata Rian menambahkan.
Kamura/Sonoda mengakui performa apik Fajar/Rian pada Korea Terbuka 2019. Mereka mengatakan, penampilan Fajar/Rian lebih unggul dan makin meningkat dibanding pertemuan sebelumnya pada Cina Terbuka 2019 pekan lalu.
Saat itu, Fajar/Rian juga menang dengan skor 23-21, 22-20. “Khususnya (Muhammad Rian) Ardianto, kali ini dia main lebih cepat dan kuat dibanding sebelumnya,” kata Sonoda.
Di Korea Terbuka 2019, Fajar/Rian merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang berlaga di final dan berhasil meraih juara. Berkat kemenangan tersebut, mereka menjadi ganda putra Indonesia pertama yang memenangkan turnamen Super Series atau World Tour Super 500 di Negeri Ginseng sejak terakhir kali direbut wakil Indonesia pada 2007.
Pada 12 tahun lalu, wakil Indonesia yang menjadi juara di Korea Selatan, yakni Candra Wijaya/Tony Gunawan. Kemenangan Fajar/Rian juga menjadi tambahan koleksi gelar juara original Super Series 500+ untuk tim ganda putra Indonesia. Selama 2019, ganda putra Merah-Putih sudah menjuarai delapan dari total 12 kejuaraan.
Tim ganda putra Indonesia sudah mencatatkan nama di tempat teratas setelah berhasil meraih gelar juara di All England, Cina Terbuka, Denmark Terbuka, Hong Kong Terbuka, Indonesia Terbuka, Malaysia Terbuka, Singapura Terbuka, dan Korea Terbuka.